Kamis, 25/04/2024 21:08 WIB

Grafiti Kritik Kim Jong Un Muncul di Pyongyang

Grafiti itu ditemukan saat Pyongyang menjadi tuan rumah Rapat Pleno Keempat Komite Sentral Kedelapan dari Partai Buruh Korea yang berkuasa, pada 22 Desember 2021 lalu.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memimpin pertemuan ke-14 yang diperbesar dari Biro Politik Komite Sentral ke-7 WPK dalam foto tak bertanggal ini yang dirilis pada 2 Juli 2020 oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) di Pyongyang. KCNA via REUTERS

Pyongyang, Jurnas.com - Grafiti yang secara langsung mengkritik pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un, baru-baru ini muncul di ibu kota Pyongyang.

Grafiti itu ditemukan saat Pyongyang menjadi tuan rumah Rapat Pleno Keempat Komite Sentral Kedelapan dari Partai Buruh Korea yang berkuasa, pada 22 Desember 2021 lalu.

Menurut sumber Daily NK Rabu lalu, grafiti ditemukan di luar sebuah apartemen di Distrik Pyongchon Pyongyang pada 22 Desember.

"Kim Jong Un, kamu bajingan. Orang-orang mati kelaparan karenamu," demikian bunyi grafiti tersebut dikutip dari Daily NK pada Senin (3/1).

Salah seorang penduduk di Distrik Pyongchon menemukan grafiti itu sekitar pukul 04.20, saat dia sedang berpatroli di lingkungan tersebut.

Sesuai protokol, penemuan itu dilaporkan kepada petugas keamanan setempat untuk ditindaklanjuti hingga ke Kementerian Keamanan Negara.

Setelah itu, Kementerian Keamanan Negara cabang nasional, kota, dan distrik mengerahkan semua agennya untuk menutup tempat kejadian dan menghapus coretan.

Korea Utara secara tegas melarang semua tindakan yang secara langsung mengkritik pemimpin negara tersebut. Pihak berwenang telah mendakwa pelaku kejahatan terhadap negara atau penghasutan, mengirim mereka ke kamp penjara politik atau bahkan mengeksekusi para pelaku.

Pada Maret 2018, seorang kolonel di Departemen Staf Umum dieksekusi di depan umum setelah ia dinobatkan sebagai biang keladi di balik coretan yang ditinggalkan di Gedung Budaya Pyongyang 25 April yang mengkritik rezim Kim.

Dikhawatirkan, grafiti menjadi bukti bahwa peraturan dan kontrol berlebihan yang diterapkan dengan dalih "upaya karantina darurat Covid-19" sejak awal tahun lalu, menyebabkan lebih banyak ketidakpuasan publik.

Selain itu, munculnya grafiti menjelang Rapat Pleno Keempat Komite Sentral membuat otoritas keamanan waspada penuh.

Sumber tersebut mengatakan pihak berwenang menganggap insiden itu lebih serius karena grafiti muncul di sekitar peringatan 10 tahun kematian mendiang pemimpin Korea Utara Kim Jong Il (17 Desember), hari ulang tahun ibu Kim Jong Il, Kim Jong Suk (24 Desember), dan rapat paripurna partai mulai 27 Desember.

Dia mengatakan cabang nasional Kementerian Keamanan Negara fokus untuk menemukan pelakunya dan sedang melakukan penyelidikan intensif.

Kementerian cabang Distrik Pyongchon telah melakukan analisis tulisan tangan para pekerja di pabrik dan perusahaan lokal dan bahkan mahasiswa sejak 23 Desember, serta menyelidiki keberadaan mereka hari itu.

Namun, diperkirakan dengan pihak berwenang memasang CCTV di mana-mana sejak Kim Jong Un mengambil alih kekuasaan, menemukan pelakunya akan memakan waktu tak lama.

Sementara itu, otoritas keamanan waspada terhadap insiden serupa yang terjadi di sejumlah provinsi, mengingat bagaimana kasus terbaru ini terjadi di ibu kota Pyongyang, di mana penduduknya sangat setia kepada rezim dan menikmati kondisi yang lebih baik secara menyeluruh, termasuk penyediaan makanan.

KEYWORD :

Grafiti Kritik Kim Jong Un Pyongyang Korea Utara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :