Jum'at, 11/07/2025 05:30 WIB

Ada Saran Nih dari Dokter Hasto untuk Calon Pengantin Sebelum Bulan Madu

Tujuannya, agar tidak melahirkan anak pendek, tidak cerdas dan mudah sakit-sakitan.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dokter Hasto. (Foto: screenshot via kanal BKKBN/Supianto)

JAKARTA, Jurnas.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengajak calon pengantin agar merencanakan kehamilan. Tujuannya, agar tidak melahirkan anak pendek, tidak cerdas dan mudah sakit-sakitan.

"(Kehamilan, Red) harus terencana. Jangan sampai ada kehamilan yang tidak terncana karena pertumbuhan janin sukses tidaknya ditentukan di bulan-bulan pertama pada saat hamil. Hanya sampai delapan minggu," kata Hasto dikutip Jurnas.com di kanal YouTube BKKBN, Sabtu (25/12).

"Dari sejak ketemu sel sperma dan sel telur dalam kurun delapan minggu kepala, pundak, lutut, kaki, dan daun telinga sudah selesai terbentuk. Kalau kita terlena di situ kalau cacat, gimana? Makanya jangan sampai tidak tercukupi di situ," sambung dia.

Karena itu, Hasto yang juga merupakan dokter dan ahli bayi tabung meminta calon pengantin perempuan, tiga bulan sebelum menikah agar melakukan pemeriksaan hemoglobin (Hb), lingkar lengan atas, tinggi badan, dan berat badan.

"Kalau lingkar lengannya kurang dari 32 cm sebetulnya dia tuh layak nikah tapi belum layak hamil karena terlalu kurus. Pohon kalau terlalu kurus kalau berbuah buahnya tidak bagus," kata Hasto.

"Kalau dia kurus kasih dia dulu gizi seimbang kemudian setelah itu bulan madu sudah lumayan memenuhi syarat untuk hamil. Kalau Hb-nya rendah kurang dari 11,5 minum tablet tambah darah 90 hari supaya tidak jadi anemia," tambah dia.

Selai itu, agar janin dalam kandungan bagus, calon pengantin perempuan disarankan sebelum merencanakan untuk hamil agar mengkonsumsi asam folat, dan vitamin D.

Bukan cuman calon pengantin perempuan yang harus melakukan persiapan, Hasto juga menyarankan calon pengantin laki-laki agar mempersiapkan spermnya 75 hari sebelum bulan madu.

"Kalau mau nikah paling tidak 75 hari sudah prekonsepsi. Jangan cuman prawedding. Jadi kalau sperma dikeluarkan hari ini atau bulan madu dibuat sejak 75 hari yang lalu," kata Hasto.

Kemudian, Hasto meminta agar calon pengantin laki-laki juga tidak berendam di air panas. Dia mengibaratkan sperma seperti putih telur bila terkena panas langsung menggumpal.

"Laki-laki selain menjaga agar tidak panas-panasan juga minum zinc. Ada vitamin yang mengandung zinc supaya spermanya bagus. Sekarang beras juga ada yang difortifikasi mengandung zinc," kata Hasto.

Terakhir, Hasto juga menyarakan calon pengantin laki-laki untuk mengurangi rokok, dan alkohol. "Sesuatu yang membuat toxic bagi tubuh merusak liver.  Sedangkan yang membikin sperma, bibit laki-laki dan perempuan itu membutuhkan kerja liver," kata Hasto.

Kemudian, Hasto mengingatkan bahwa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) merupakan penentu kehidupan apakah buah hati kita akan stunting atau tidak di masa yang akan datang.

"Jadi stunting itu hanya bisa dicegah dua tahun HPK. Jadi kalau sudah dua tahun, ya sudah tidak bisa dikoreksi. Dia ini (anak stunting) nantinya tidak cerdas, tidak tinggi dan sakit-sakitan saat usia 45 tahun," kata Hasto.

KEYWORD :

Hasto Wardoyo Angka Stunting Sperma Janin Perempuan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :