Menteri Keuangan, Sri Mulyani
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan, keputusan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari (bph) untuk menaikkan harga minyak, bakal sia-sia. Karena tidak diimbangi naiknya permintaan minyak yang disebutnya justru bakal merosot tahun depan.
"Dilihat dari prospek permintaan yang tidak mengalami kenaikan, kemungkinan penguatan dari harga minyak itu akan dilemahkan oleh permintaan. Sehingga harga minyak tidak akan bertahan dalam posisi tinggi dalam waktu lama," ujar Menkeu Sri Mulyani saat menghadiri Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang digelar INDEF di Jakarta, Selasa (6/12).Dan kemungkinan turunnya permintaan minyak dunia, kata Sri Mulyani, tak lepas dari perkembangan ekonomi global yang dipengaruhi oleh situasi politik di Eropa dan Amerika Serikat."Proyeksi mengenai permintaan minyak di Eropa masih akan mix dengan apa yang terjadi di Eropa, dengan Brexit, hasil referendum Italia, dan berbagai election yang akan terjadi di Perancis maupun di Jerman dan Belanda," ujarnya.Minyak Dunia Menteri Keuangan