Kamis, 25/04/2024 13:52 WIB

Sejumlah Daerah Mengeluh Dana BOS Macet gegara Salah Rekening

Beberapa daerah mengeluh karena terlambat menerima bantuan pendidikan tersebut, akibat nomor rekening yang disetorkan tidak valid.

Ilustrasi Dana BOS (Foto: Antaranews)

Jakarta, Jurnas.com - Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di sejumlah daerah masih bermasalah. Beberapa daerah mengeluh karena terlambat menerima bantuan pendidikan tersebut, akibat nomor rekening yang disetorkan tidak valid.

Hal ini diungkapkan oleh Dirjen PAUD, Dikdasmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Jumeri, dalam kegiatan Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) ke-18: Transformasi Sekolah Melalui Dana BOS dan Asesmen Nasional, secara daring, di Jakarta, pada Kamis (17/12).

"Kemungkinan beberapa daerah yang terlambat menerima Dana BOS karena rekeningnya tidak valid lagi. Kami masih menerima retur atau pengembalian dari bank atas transfer yang kami lakukan, karena rekening satuan pendidikan tidak akurat. Ke depan, akan dibuat lebih akurat," ungkap Jumeri.

"Tahun depan juga kami akan melakukan standardisasi rekening, yaitu dimulainya nomor rekening dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan diikuti nomor rekening untuk memastikan rekening tersebut memang khusus untuk penyaluran Dana BOS," tambah Jumeri.

Lebih lanjut, Dirjen PAUD Dikdasmen mendorong agar pemerintah daerah dapat mendorong peningkatan tata kelola sekolah, khususnya dalam pelaporan penggunaan Dana BOS yang kini penggunaannya semakin fleksibel.

"Laporan adalah bagian akuntabilitas. Kita harus terus mendorong sekolah untuk terbiasa membuat laporan tepat waktu. Ini bagian pengendalian kami," tegas Jumeri.

Selain itu, Kemdikbudristek bersinergi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menggunakan satu aplikasi pengelolaan Dana BOS, yaitu Aplikasi Rencana dan Kegiatan Anggaran Sekolah (ARKAS).

"Ini akan mempermudah sekolah, karena tidak harus melaporkan pada dua aplikasi. Jadi, akan lebih sederhana dan mempercepat sekolah melakukan laporan yang lebih tepat," kata Jumeri.

Terkait keluhan responden mengenai pembelanjaan Dana BOS melalui Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah), Dirjen Jumeri meyakini dengan semakin banyak penjual (merchant) yang bergabung di SIPLah, barang-barang yang dibelanjakan sekolah lewat SIPLah akan semakin baik.

KEYWORD :

Salah Rekening Penyaluran Dana BOS Bantuan Operasional Sekolah Kemdikbudristek




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :