Sabtu, 20/04/2024 21:09 WIB

Delegasi G20 Akan Terkesan dengan Kearifan Lokal Bali

setiap tempat memberikan kesan kuat

Wayan Koster (Gubernur Bali)

Jakarta, Jurnas.com – Presidensi G20 yang dibuka 1 Desember 2021 lalu dan akan berlangsung hingga satu tahun ke depan di sejumlah wilayah di tanah air, dipastikan akan memberikan kenangan yang mendalam kepada delegasi maupun pimpinan negara peserta yang hadir.

Hal ini dikarenakan perwakilan negara anggota dan undangan akan melihat berbagai keunggulan Indonesia. Diantaranya lokasi penyelenggaraan yang diatur dengan ornamen kearifan lokal Indonesia.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan keinginan dan keyakinannya bahwa peserta atau delegasi negara-negara G20 akan terkesan dengan kearifan lokal Bali.

G20 sendiri akan digelar di Pulau Dewata pada 2022, dan sejumlah persiapan sudah dilakukan secara matang. Bahkan presiden Joko Widodo sudah meninjau persiapannya.

"Sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, setiap tempat penyelenggaraan pertemuan G20 harus memberikan kesan kuat bagi delegasi maupun pimpinan yang hadir, sehingga berbeda dengan penyelenggaraan rangkaian kegiatan G20 di negara-negara lain sebelumnya," ujar Wayan Koster saat diskusi media (Dismed) di Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) tema "Menjaga Wajah Bangsa di Gelaran G20" dikutip Selasa
(14/12/2021).

Suasana persidangan yang di Bali misalnya, Koster menyebut aksesorisnya ciri kearifan lokal Bali sangat bagus. Sehingga persidangan akan lebih hidup dan peserta bergairah dalam mengikuti pertemuan.

Gubernur Koster menambahkan jika di setiap pertemuan yang digelar di Bali akan menampilkan banyak kearifan lokal yang menjadi ciri khas dari Pulau Dewata. Dari mulai ornamen hingga tarian khas Bali yang terkenal, menjadi bagian yang akan ditampilkan oleh penyelenggara pertemuan.

Koster bahkan selalu siaga untuk turun langsung mempersiapkan setiap tempat pertemuan yang akan dipergunakan. Semua dilakukan demi memberikan pelayanan yang optimal kepada para delegasi maupun pimpinan negara yang akan datang.

"Saya akan mempersembahkan yang terbaik untuk pelaksanaan gelaran G20 yang dilakukan di Indonesia, khususnya Bali," tuturnya.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Bali juga sedang menata hutan mangrove seluas 1.200 hektare. Lokasi ini mejadi salah satu titik yang diyakininya mampu memikat para delegasi maupun pimpinan G20 yang datang di pertemuan-pertemuan itu. Di sana nantinya, juga memiliki fasilitas persemaian yang akan mampu menghasilkan 10 juta bibit pada beberapa waktu ke depan.

Salah satu gelaran acara G20, akan bertempat di sekitar hutan mangrove sebagai simbol dukungan Indonesia dalam komitmennya mengantisipasi perubahan iklim di masa mendatang. Jadi, dibangunnya hutan mangrove itu sekaligus menunjukkan langkah konkret yang telah dilakukan dalam menindak lanjuti perubahan iklim.

"Saat ini tengah dibangun oleh pemerintah. Terkait infrastruktur oleh Kementerian PUPR dan terkait dengan Mangrove akan dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," katanya.

Setiap bangunan yang dilintasi oleh para delegasi ke tempat perhelatan G20 tersebut diusulkan mempergunakan panel surya. Saat ini ide tersebut tengah di kaji secara matang. Langkah ini juga menujukkan komitmen Indonesia yang tengah menyuarakan penggunaan energi bersih bebas karbon.
Penerangan jalan umum juga akan menggunakan panel tenaga surya yang akan dipasang pada sejumlah jalan yang dilintasi oleh para delegasi ketika menghadiri pertemuan internasional itu.

Penggunaan energi yang bebas karbon juga akan dipergunakan pada transportasi berbasis listrik yang menggunakan baterai. Para delegasi maupun pimpinan negara akan menggunakan transportasi pada setiap berkegiatan dalam pertemuan G20 yang diselenggarakan di Bali.

"Adanya hutan mangrove dan penerapan energi yang bersih, tentunya akan menjadi showcase energi ramah lingkungan dan menjadi taste baru sesuai instruksi presiden," kata Koster.

Dalam rangka pencegahan penyebaran wabah global COVID-19, Wayan menjelaskan, dalam beberapa bulan terakhir, kasus positif COVID-19 di wilayahnya telah melandai secara signifikan. Tercatat, pada tanggal 11 Desember 2021, tercatat angka positif mencapai 2 orang, sembuh 9 orang dan meninggal 0. Pada 12 Desember angka positif mencapai 3 orang, sembuh 4 orang, dan meninggal 1 orang.

Melandainya kasus positif di Bali dikatakan Koster salah satunya akibat dari terbentuknya kekebalan komunal atau herd immunity, hasil dari vaksinasi yang gencar dilakukan oleh pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait lainnya. Hingga saat ini pencapaian vaksinasi COVID-19 dosis pertama sudah mencapai 101,6 persen dan dosis kedua mencapai 90 persen dari jumlah populasi penduduk yang tinggal di Bali.

"Ini semua hasil dari cakupan vaksinasi yang siginfikan," katanya.

Gubernur yang tiga periode menjadi anggota DPR ini menyebut, penyelenggaraan G20 di wilayahnya akan memberikan nuansa yang baru dalam pertemuan G20. Sehingga, pertemuan yang diselenggarakan di Indonesia akan jauh berbeda dengan pertemuan-pertemuan negara G20 di negara lain di berbagai benua. Adanya pengaruh ini, tentunya akan membawa dampak positif terhadap eksisten tanah air di mata dunia.

Dengan begitu, Indonesia mendapatkan kepercayaan dan kehormatan sebagai tuan rumah G20 akan dapat tercapai.

"Kami akan bikin lebih bagus lagi dalam pertemuanpertemuan G20," pungkas Wayan Koster.

Presidensi Indonesia dalam Group of Twenty (G20) dimulai sejak hari ini Rabu, 1 Desember 2021 lalu dan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Presidensi G20 Indonesia merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi global, dengan partisipasi aktif membangun tata kelola dunia yang lebih sehat, lebih adil, dan berlanjutan berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Oleh karena itu, Presidensi G20 Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”.

Dengan tema tersebut, Presidensi G20 Indonesia diharapkan dapat memberikan semangat baru untuk mewujudkan tatanan dunia yang bukan hanya memberikan kesejahteraan dan kemakmuran, namun juga menjamin keberlanjutan kehidupan di masa depan.

Indonesia akan menggunakan Presidensi G20 untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan negara-negara berkembang, sehingga dapat tercipta tata kelola dunia yang lebih adil. Utamanya untuk memperkuat solidaritas dunia dalam mengatasi ancaman perubahan iklim dan mendorong pembangunan berkelanjutan.

KEYWORD :

G20 Bali Wayan Koster kesan mendalam




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :