Jum'at, 17/05/2024 11:22 WIB

FGD GESI: Pertajam Peran Perempuan dalam Pembangunan Desa Inklusif

Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) Kemendes PDTT diharapkan dapat terumuskan program yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan peran perempuan dalam pengembangan ekonomi di desa.

Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Kemendes PDTT, Sudrajat, dalam acara Focuss Group Discussion (FGD) Gender Equality and Social Inclusion (GESI) di Jakarta, Rabu (3/11/2021) - Foto: Ist/JURNAS

Jakarta, Jurnas.com - Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) Kemendes PDTT diharapkan mampu memberikan terobosan percepatan pembangunan ekonomi melalui potensi di sektor pertanian di desa-desa yang tersebar di 5 Provinsi di Indonesia.

Demikian diungkapkan Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Kemendes PDTT, Sudrajat, dalam acara Focuss Group Discussion (FGD) Gender Equality and Social Inclusion (GESI) di Jakarta, Rabu (3/11/2021).

Melalui kegiatan tersebut, lanjut Sudrajat, diharapkan dapat terumuskan program yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan peran perempuan dalam pengembangan ekonomi di desa-desa yang sudah ditetapkan menjadi wilayah sasaran.

"Saya berharap dalam kegiatan FGD ini ada komunikasi yang sangat baik terkait apa saja yang akan kita kembangkan dan apa yang akan kita tuju bersama-sama agar program ini berhasil dan sukses di 5 Provinsi yang sudah menjadi titik fokus," ujarnya.

Ia menjelaskan, program ini semula bernama Pengembangan Desa Mitra yang sudah berjalan sejak 2017. Kemudian berubah menjadi program pengembangan desa-desa pertanian pada tahun 2019.

"Dan sejak tahun 2020 ini menjadi program TEKAD yang tujuannya adalah terwujudnya masyarakat desa yang berdaya dan mampu berkontribusi terhadap transformasi desa dan pertumbuhan yang inklusif," kata Sudrajat.

Sementara itu, National Team Leader TEKAD, Amril Buamona mengatakan, kegiatan yang mengangkat tema Mainstreaming Gender Equality and Social Inclusion tersebut digelar dalam rangka menciptakan program TEKAD agar berhasil dan berdaya guna.

"Dalam forum ini nanti kita bahas bersama bagaimana mengarusutamakan keutamaan gender dan kelompok-kelompok rentan marginal ke dalam desian program TEKAD," katanya.

Menurut Amril, secara konkrit memang sebenarnya banyak substansi yang bisa dielaborasi. Pasalnya, perempuan dan kelompok rentan marginal sebetulnya punya peran ekonomi yang signifikan di daerah.

"Di forum ini kita akan analisa dan lakukan kajian untuk membangun komitmen kita bagaimana mengutamakan gender dan social inclusion ini agar diterapkan secara konkrit dan optimal dalam implementasinya ke depan," tutupnya.

Untuk diketahui, selain dihadiri para pejabat Kemendes PDTT kegiatan tersebut dihadiri oleh semua TL dan TA GESI Provinsi yang tersebar di 5 kawasan Indonesia timur yakni Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur.

KEYWORD :

Warta desa Kemendes Sudrajat FGD TEKAD Perempuan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :