Jum'at, 19/04/2024 18:34 WIB

WHO Beri Restu India Gunakan Vaksin Covaxin

Vaksin itu disetujui di India pada Januari lalu, sementara uji klinis fase ketiga masih berlangsung, yang memicu beberapa kekhawatiran dan kritik. Namun Bharat Biotech sebagai pembuat vaksin, telah menerbitkan data yang menunjukkan bahwa Covaxing memiliki efikasi sebesar 78 persen.

Seorang petugas kesehatan mengisi jarum suntik dengan dosis vaksin COVID-19 Bharat Biotech yang disebut COVAXIN, selama kampanye vaksinasi penyakit coronavirus (COVID-19) di rumah sakit All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) di New Delhi, India, pada 16 Januari , 2021. (Foto: REUTERS/Adnan Abidi)

New York, Jurnas.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan persetujuan untuk penggunaan darurat vaksin Covid-19 yang didukung pemerintah India, Covaxin.

Vaksin itu disetujui di India pada Januari lalu, sementara uji klinis fase ketiga masih berlangsung, yang memicu beberapa kekhawatiran dan kritik. Namun Bharat Biotech sebagai pembuat vaksin, telah menerbitkan data yang menunjukkan bahwa Covaxing memiliki efikasi sebesar 78 persen.

WHO dalam cuitannya di Twitter mengatakan, bahwa mereka yakin manfaat Covaxin jauh lebih besar dari pada risikonya.

Beberapa ahli sebelumnya menunjuk pada persetujuan jalur cepat dan data yang tidak lengkap, tetapi ketua perusahaan, Krishna Ella, mengatakan vaksin itu "200 persen aman".

Dalam persetujuannya, WHO mengatakan bahwa vaksin ini direkomendasikan untuk digunakan dalam dua dosis, dengan interval dosis empat minggu, pada semua kelompok usia 18 tahun ke atas

"Covaxin memiliki efikasi (kemanjuran) 78 persen melawan Covid-19 dengan tingkat keparahan apa pun, 14 hari atau lebih setelah dosis kedua, dan sangat cocok untuk negara berpenghasilan rendah dan menengah karena persyaratan penyimpanan yang mudah," demikian keterangan WHO dikutip dari BBC pada Rabu (3/11).

"Data yang tersedia tentang vaksinasi wanita hamil dengan vaksin tidak cukup untuk menilai keamanan atau kemanjuran vaksin pada kehamilan. Persetujuan tersebut juga akan melegakan bagi puluhan juta orang India yang telah menerima suntikan, dan penyemangat untuk Bharat Biotech," sambungnya.

Sejumlah negara telah mengakui Covaxin, dan India berharap persetujuan WHO akan mendukung distribusi vaksin itu selanjutnya.

Sebagaimana diketahui, Covishield, Astrazeneca versi India, tetap menjadi vaksin paling populer, karena digunakan dalam sebagian besar dari 810 juta suntikan di India. Vaksin itu juga telah disetujui oleh WHO.

India sejauh ini telah sepenuhnya memvaksinasi lebih dari 253 juta orang, sekitar seperempat dari populasi yang memenuhi syarat. Dan sekitar 653 juta orang telah memiliki setidaknya satu dosis vaksin Covid sejauh ini.

KEYWORD :

Covaxin India Penggunaan Darurat Vaksinasi Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :