Sabtu, 20/04/2024 01:08 WIB

Erdogan Berharap Dapat Membahas Perselisihan F-35 dengan Biden di Glasgow

AS mengeluarkan sekutu NATO Turki dari program internasional yang memproduksi jet F-35 pada 2019 atas keputusan Ankara untuk membeli sistem pertahanan rudal permukaan-ke-udara S-400 Rusia yang canggih.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto: AP)

ANKARA, Jurnas.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berharap untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden minggu depan dan akan menuntut penghapusan Turki dari program jet tempur siluman F-35 yang dipimpin AS.

"Kemungkinan besar kami akan mengadakan pertemuan di Glasgow, bukan di Roma. Masalah terpenting kami adalah F-35," kata Erdogan kepada wartawan sekembalinya dari perjalanan ke Azerbaijan pada Rabu (27/10), dikutip dari Aljazeera.

AS mengeluarkan sekutu NATO Turki dari program internasional yang memproduksi jet F-35 pada 2019 atas keputusan Ankara untuk membeli sistem pertahanan rudal permukaan-ke-udara S-400 Rusia yang canggih.

Washington mengatakan sistem Rusia membahayakan keamanan F-35.

Erdogan mengatakan pemerintahnya berusaha untuk memulihkan pembayaran $ 1,4 miliar yang dilakukan negara itu sebelum dikeluarkan dari program F-35, dan AS mengusulkan untuk menjual pesawat tempur F-16 ke Turki untuk menebus pembayaran.

Erdogan dan Biden keduanya akan menghadiri KTT perubahan iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia, dari 31 Oktober hingga 12 November.

Erdogan sebelumnya mengatakan dia berencana untuk bertemu dengan Biden selama pertemuan G-20 di Roma. "Kami memiliki pembayaran $ 1,4 miliar untuk F-35. Kita perlu mendiskusikan bagaimana rencana pembayarannya."

Komentar Erdogan muncul beberapa hari setelah pemimpin Turki itu mundur dari ancaman untuk mengusir duta besar AS dan sembilan negara Barat lainnya atas dukungan mereka untuk Osman Kavala, seorang aktivis dan dermawan yang dipenjara, meredakan potensi krisis diplomatik.

Para utusan pekan lalu menyerukan pembebasan Kavala, yang telah berada di penjara Turki selama empat tahun menunggu persidangan atas tuduhan yang banyak orang anggap tidak berdasar.

Krisis itu dihindari setelah kedutaan menyatakan mereka mematuhi Pasal 41 Konvensi Wina, yang menguraikan tugas diplomat untuk menghormati hukum negara tuan rumah dan tidak ikut campur dalam urusan internal.

Erdogan membantan telah mengambil langkah mundur dalam krisis. "Saya sedang menyerang. Tidak ada langkah mundur dalam buku saya," katanya.

KEYWORD :

Turki Recep Tayyip Erdogan F-35 Amerika Serikat Joe Biden




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :