Sabtu, 27/04/2024 07:38 WIB

China dan Perwakilan Taliban akan Bertemu di Qatar

Kedua pihak akan bertukar pandangan soal situasi terkini di Afghanistan dan membahas topik-topik yang menjadi kekhawatiran bersama.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Moskow, Rusia pada 11 September 2020. [Kementerian Luar Negeri RUS - Anadolu Agency]

BEIJING, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri China, yang juga menjabat Penasihat Negara, Wang Yi akan bertemu dengan perwakilan Taliban dalam kunjungan dua hari, yakni pada 25-26 Oktober ke negara Teluk Persia, Qatar.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan, kedua pihak akan bertukar pandangan soal situasi terkini di Afghanistan dan membahas topik-topik yang menjadi kekhawatiran bersama.

 

"Sejak Agustus tahun ini, situasi di Afghanistan telah mengalami perubahan mendasar dan rakyat Afghanistan memiliki kesempatan bersejarah untuk menentukan nasib negara secara mandiri. Sementara itu, bagaimanapun, mereka masih menghadapi banyak kesulitan dan tantangan dan sangat membutuhkan dukungan eksternal," kata Wang.

"Sebagai tetangga dan mitra tradisional Afghanistan yang bersahabat, China selalu menyerukan dialog dan kontak untuk memandu perkembangan situasi Afghanistan ke arah yang positif dan membantu rakyat Afghanistan untuk mengatasi kesulitan," katanya.

Wang bertemu dengan delegasi yang dipimpin oleh seorang pemimpin tinggi Taliban, Abdul Ghani Baradar, pada Juli di kota Tianjin, China, tak lama sebelum kelompok itu merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih Afghanistan.

Pada pertemuan itu, Wang menyebut Taliban sebagai kekuatan militer dan politik penting di Afghanistan yang diharapkan memainkan peran penting dalam proses perdamaian, rekonsiliasi, dan rekonstruksi.

China telah mendesak kelompok itu untuk menjaga penyeberangan perbatasan tetap terbuka, sambil menawarkan bantuan kemanusiaan senilai US$31 juta atau sekitar Rp 438 miliar bersama dengan 3 juta dosis vaksin COVID-19 buatan China.

China sebelumnya telah menandatangani kesepakatan untuk pertambangan minyak, gas dan tembaga di Afghanistan, meskipun itu sudah lama tidak aktif.

Pejabat China telah menyerukan pemerintah yang inklusif di Afghanistan, tetapi hampir tidak mengatakan apa-apa tentang pembatasan Taliban pada akses perempuan ke pekerjaan dan pendidikan, dan masalah hak asasi manusia lainnya. (AP)

KEYWORD :

wang yi china taliban




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :