Sabtu, 20/04/2024 09:06 WIB

Swab PCR Memberatkan Warga, Liston Baringbing: Tolong Pemerintah Jangan Berbisnis ke Rakyat

Rakyat sudah susah dua tahun pandemi

Liston Baringbing, aktivis milenial PDI Perjuangan

Jakarta, Jurnas.com – Kebijakan pemerintah yang mewajibkan tes swab PCR bagi masyarakat yang melakukan perjalanan ke berbagai wilayah antar provinsi mendapat tentangan keras dari aktivis pemuda Liston Baringbing

Menurut Liston, kewajiban test swab PCR inilai telah memberatkan ekonomi warga yang hendak melakukan perjalanan. Padahal masyarakat sudah menjalani vaksinasi dengan dosis dua kali suntikan, serta sudah memenuhi kewajiban untuk menerapkan protokol kesehatan.

“Seharusnya tes swab PCR sebagai syarat perjalanan ini ditiadakan, mengingat mayoritas warga sudah melakukan vaksinasi dua kali. Mestinya cukup menunjukan kartu vaksin, kalaupun memang dibutuhkan test covid cukup gunakan antigen,” tandas Liston Baringbing yang juga aktif di PDI Perjuangan, Minggu (24/10).

Liston mendengar banyak keluhan dari masyarakat yang keberatan atas aturan wajib swab PCR. Warga yang hendak bepergian harus merogoh kecek lumayan besar hanya untuk swab PCR, padahal mereka sudah divaksin.

Menurut Liston, aturan Kementerian Kesehatan yang menurunkan harga test PCR sebesar 45 persen bukan solusi. Aturan itu menetapkan tarif tertinggi pemeriksaan Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) Rp495 ribu untuk pulau Jawa dan Bali, serta Rp525 ribu untuk luar pulau Jawa dan Bali. 

"Bagi warga kurang mampu, dan mereka yang bekerja terkena pemotongan upah, penurunan harga pemeriksaan RT PCR itu bukan berita yang membahagiakan bagi warga," tegas Liston. 

Karena itulah, demi masyarakat, Liston siap berjuang agar masyarakat diberikan pelayanan yang terbaik. Sehingga apabila ada warga kurang mampu yang hendak melakukan perjalanan, harusnya biaya test Swab PCR-nya ditanggung pemerintah.

Kalau dana pemerintah tidak kuat, Liston menegaskan agar cukup mereka harus menunjukan kartu vaksin dan menerapkan prokes secara ketat.

“Stop berbisnis dengan rakyat. Rakyat sudah cukup susah dengan pandemi yang sudah berjalan 2 tahun lamanya," tandas Liston.

"Begitu juga penyedia jasa dan importir PCR kalau diceck itu, mereka sudah meraup untung sangat besar selama Covid ini,” ujar Liston Baringbing.

Ia pun menuturkan bahwa perjalanan wisata sudah mulai bangkit, namun justru dipersulit dengan aturan baru yang kontraproduktif.

Tercatat kedatangan wisatawan domestik ke Bali yang hampir terus mengalami kenaikan setiap harinya. Namun sejak 20 Oktober 2021 malah ada perubahan regulasi yang mempersulit wisatawan domestik datang ke Bali.

"Wisatawan domestik yang mau ke Bali dipersulit dengan adanya perubahan aturan. Sebelumnya boleh menggunakan antigen, tapi sekarang berubah ke PCR," pungkas Liston Baringbing

KEYWORD :

Liston Baringbing swab PCR kartu vaksin protokol kesehatan wisatawan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :