Jum'at, 26/04/2024 19:56 WIB

Pengkritik Pemerintah Makin Parah, Habib Syakur: Jangan Kebablasan Gunakan Kebebasan

Presiden adalah simbol negara.

Habib Syakur bin Ali Mahdi Al Hamid

 

Jakarta, Jurnas.com - Kebebasan berpendapat dan berekpresi yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945, mestinya dapat dimanfaatkan dengan bijak.

Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur bin Ali Mahdi Al Hamid mengatakan, kebebasan berpendapat jangan lantas sesuka hati untuk tujuan menyebar fintah, provokasi, yang berpotensi memecah belah bangsa, serta menyudukan pemerintah sah dan merongrong kinerja pemerintah, dengan narasi meminta Presiden Joko Widodo turun dari jabatan.

"Kebebasan berkumpul, berpendapat, berserikat sekarang ini disalahkan gunakan untuk mempengaruhi rakyat supaya tidak percaya pada pemerintah, supaya pemerintah yang sah turun," kata Habib Syakur kepada media di Jakarta, Minggu (24/10/2021).

Menurut Habib Syakur, pemerintah melalui aparat kepolisian harus berani menangkap para pengkritik baik politisi, pengamat, LSM yang berbicara dengan narasi menghina Presiden. Sebab, Presiden adalah simbol negara.

Ia menyayangkan, dari periode pertama, Presiden Jokowi selalu disudutkan, dan tidak didukung secara penuh menjalankan programnya, hingga periode kedua ini. Narasi dan provokasi ini bukan bentuk kritikan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

"Ini kan kebebasan berpendapat yang memang tidak mencerminkan peradaban Indonesia, kebebasan kebabaslan, tujuannya menghina mencaci memaki bukan dengan logika ilmiah."

"Apa tidak sebaiknya, politisi-politis yang anti sama pemerintah itu diberi pemahaman yang dan pengertian dari pemerintah? karena kalau dengan ilmiah sah-sah saja, pemerintah kan perlu dukungan perlu masukan. Tapi, ini menyebabkan disintegrasi bangsa," lanjut Habib Syakur.

Bagi Habib Syakur, jangan lagi ada yang menghujat, memaki, menyudutkan dengan #KapanJokowiMundur.

"Ini kan provokasi. Akhirnya berimbas pada masyarakat. Masyarakat merasakn sulitnya perekonomian, banyakkan. Karena Covid-19, tapi masyrakat terpengaruh oleh tokoh-tokoh ini," katanya. Namun, Habib Syakur enggan menyebut tokoh-tokoh yang dimaksudnya.

Lebih lanjut, Habib Syakur berpesan agar seluruh anak bangsa untuk bersama-sama menjaga negara ini.

"Kita harus sama-sama menjaga keutuhan bangsa ini. Kita harus sama-sama menjaga pemerintah ini sampai 2024, tidak usah larut dalam hasut menghasut, adu domba," tukasnya.

KEYWORD :

Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid Gerakan Nurani Kebangsaan Presiden Joko Widodo kebebasan berpenda




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :