Jum'at, 17/05/2024 15:41 WIB

Pemerintah Bayangan Myanmar Sambut Keputusan Tolak Min Aung Hlaing dalam KTT ASEAN

Kepala Senior Jenderal Myanmar Min Aung Hlaing, panglima angkatan bersenjata Myanmar, sekarang dilarang dari Amerika Serikat karena perannya dalam melanggar hak-hak anggota minoritas Rohingya. AFP

NAYPYIDAW, Jurnas.com - Pemerintah bayangan Myanmar, yang dibentuk penentang militer yang berkuasa, pada Senin (18/10) menyambut baik dikeluarkannya pemimpin junta Min Aung Hlaing dari pertemuan puncak regional yang akan datang.

Namun, oposisi mengatakan akan menerima mengundang perwakilan alternatif Myanmar yang benar-benar netral, seperti yang diputuskan akhir pekan lalu oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

ASEAN akan mengundang perwakilan non-politik dari Myanmar ke pertemuan puncak 26 Oktober hingga 28 Oktober, dalam penghinaan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada para pemimpin militer di balik kudeta 1 Februari terhadap pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Oposisi Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), yang telah dilarang oleh militer, mengatakan tokoh non-politik yang menghadiri KTT tidak boleh menjadi perwakilan junta yang menyamar.

"ASEAN mengecualikan Min Aung Hlaing adalah langkah penting, tetapi kami meminta mereka mengakui kami sebagai perwakilan yang tepat," kata juru bicaranya, Sasa, dikutip dari Reuters.

Keputusan itu merupakan langkah berani yang luar biasa untuk blok yang didorong oleh konsensus, yang secara tradisional menyukai kebijakan keterlibatan dan non-intervensi.

Brunei, ketua ASEAN saat ini, mengeluarkan pernyataan yang mengutip kurangnya kemajuan yang dibuat pada peta jalan yang telah disepakati junta dengan ASEAN pada April untuk memulihkan perdamaian di Myanmar.

Seorang juru bicara pemerintah militer Myanmar menyalahkan "intervensi asing" atas keputusan yang dikatakan bertentangan dengan tujuan ASEAN, Piagam ASEAN dan prinsip-prinsipnya.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta, yang mengakhiri satu dekade demokrasi tentatif dan reformasi ekonomi. Ribuan penentangnya telah ditangkap, termasuk Aung San Suu Kyi.

Pasukan keamanan telah membunuh lebih dari 1.100 orang, menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), sebuah kelompok aktivis yang melacak penangkapan dan pembunuhan tersebut. Militer menyebut lawannya sebagai teroris.

KEYWORD :

Min Aung Hlaing Myanmar Pemerintah Bayangan KTT ASEAN




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :