Kamis, 25/04/2024 11:05 WIB

BBM Mulai Langka, Legislator PKS Ingatkan Pemerintah Waspada Krisis Energi

Pemerintah harus tegas menindak siapapun yang coba menyalagunakan kuota BBM dan LNG ini. Kalau tidak diperketat bisa mengancam keamanan persediaan BBM dan LNG kita.

Wakil Ketua Fraksi PKS, Mulyanto. (Foto: Parlementaria)

Jakarta, Jurnas.com - Kalangan dewan meminta Pemerintah dan Pertamina menyiapkan langkah antisipatif terhadap ancaman krisis energi yang terjadi di beberapa negara. 

Bukan tanpa alasan, menurut anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto, pekan lalu dikabarkan krisis energi mulai melanda Singapura. Harga listrik di Singapura mulai naik dan Singapore LNG Corp (SLNG) dikabarkan tengah menjajaki pembelian kargo gas alam cair (LNG) dari pasar spot.

Rencana pembelian LNG ini terhitung tidak biasa mengingat Singapura memiliki cadangan energi yang terjaga. 

Oleh karena itu, Mulyanto meminta Pemerintah memperketat pengawasan distribusi BBM dan LNG. Jangan sampai terjadi penyelundupan ke negara lain sehingga mengancam persediaan BBM di dalam negeri. 

"Harga gas yang melonjak di pasaran internasional, tidak menutup kemungkinan membuat pengusaha melakukan tindakan ambil untung meskipun menyebabkan kuota pasokan gas domestik untuk industri tertentu dan listrik tersedot ekspor. Karena itu Pemerintah harus tegas menindak siapapun yang coba menyalagunakan kuota BBM dan LNG ini. Kalau tidak diperketat bisa mengancam keamanan persediaan BBM dan LNG kita," tegas Mulyanto dalam pesan elektronik yang diterima redaksi, Jumat (15/10). 

Sementara soal isu kelangkaan BBM di Sumatera Utara, Mulyanto meminta Pemerintah segera mengevaluasi dan melancarkan distribusi BBM agar kasus ini tidak merembet ke wilayah lain.

"Kita perlu langkah-langkah antisipatif dalam melakukan mitigasi risiko krisis energi yang melanda beberapa negara seperti Inggris, China dan India agar masalah tersebut tidak  menjalar ke Indonesia," demikian Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini. 

KEYWORD :

Warta DPR PKS Mulyanto Krisis Energi BBM LNG Pertamina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :