Jum'at, 26/04/2024 00:27 WIB

Pihak yang Minta Densus 88 Dibubarkan Patut Dicurigai Punya Afiliasi Teroris

Indonesia masih perlukan peran Densus 88

Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid

Jakarta, Jurnas.com - Tokoh agama dari Jawa Timur, Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menegaskan bahwa saat ini masyarakat sudah banyak yang mendukung upaya negara dalam penanggulangan terorisme di Indonesia.

"Terorisme adalah sebuah ancaman yang nyata, bukan hanya di Indonesia saja tapi di seluruh belahan dunia," ungkap Habib Syakur kepada wartawan, Kamis (14/10/2021).

Menurut Hanin Syakur, masyarakat Indonesia sekarang luar biasa nyalinya. Mereka sudah tidak takut lagi dengan teroris.

"Sehingga menurut saya Densus 88 dan TNI sudah terbantu dengan sikap masyarakat ini,” katanya. 

Penanggulangan dan pemberantasan terorisme di Indonesia menurutnya adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh negara. Bahkan seluruh satuan yang berkonsentrasi pada upaya tersebut harus diperkuat.

Bahkan kata Habib Syakur, kerja keras aparat keamanan baik Densus 88, TNI maupun Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) adalah bukti negara hadir untuk memberikan rasa aman dan nyaman. Tidak seperti kondisi di Timur Tengah yang cenderung marak aksi terorisme.

“Masyarakat kita jelas lebih mendukung pemberantasan terorisme, dan kita masih perlukan peran Densus 88,” ujarnya.

Ia sangat menyayangkan adanya sekelompok masyarakat maupun individu yang justru malah mendesak pembubaran pasukan khusus milik negara untuk memberantas terorisme ini.

Narasi semacam itu kata Habib Syakur perlu disikapi serius. Ia khawatir mereka malah memiliki afiliasi dengan kelompok yang doyan membuat onar negara tersebut.

“Saya itu kesimpulan, negara harus hadir bersama rakyat,negara harus hadir bersama rakyat, jangan pandang sebelah mata rakyat. Patut dicurigai siapa saja yang membuat pernyataan Densus 88 harus dibubarkan, itu ada benang merah dengan jaringan teroris internasional,” tandasnya.

KEYWORD :

Densus 88 Habib Syakur terorisme radikalisme




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :