Jum'at, 17/05/2024 14:16 WIB

Dampak Inflasi, Harga Kecap di China Melonjak

Kenaikan harga akan berlaku untuk kecap, saus tiram, dan produk saus lainnya mulai 25 Oktober, kata perusahaan itu dalam pengajuan ke Bursa Efek Shanghai.

Kecap di China (Foto: BBC)

Beijing, Jurnas.com - Pembuat kecap merek terlaris di China, Foshan Haiti Flavouring and Food Co, menaikkan harga sebagai dampak tekanan inflasi di Negara Tirai Bambu. Dikatakan, harga berbagai produknya naik sekitar 7 persen akhir bulan ini.

Perusahaan yang terdaftar di Shanghai itu beralasan pada tingginya biaya bahan baku, transportasi, dan energi sebagai pemicunya kenaikan harga. Sebab, harga komoditas melonjak selama pandemi Covid-19.

Kenaikan harga akan berlaku untuk kecap, saus tiram, dan produk saus lainnya mulai 25 Oktober, kata perusahaan itu dalam pengajuan ke Bursa Efek Shanghai.

Dikutip dari BBC pada Rabu (13/10), perusahaan mengatakan kenaikan itu bertujuan untuk membuat bisnisnya lebih "berkelanjutan" dalam menghadapi kenaikan biaya.

Selain kecap dan saus tiram, Foshan Haiti mengembangkan, membuat, dan mendistribusikan produk lain termasuk cuka, kaldu ayam, monosodium glutamat, dan minyak.

Saham perusahaan hampir tidak berubah, tetapi melonjak lebih dari 28 persen pada bulan lalu.

Dalam beberapa pekan terakhir, China telah melihat lonjakan biaya energi, sementara pemadaman listrik melanda beberapa bagian negara itu karena pemasok berjuang untuk memenuhi permintaan yang meningkat.

Banjir di provinsi Shanxi, yang merupakan salah satu daerah pertambangan utama negara itu, semakin memperumit upaya untuk mengurangi kekurangan energi.

Harga batubara yang digunakan di pembangkit listrik China telah mencapai rekor tertinggi selama tiga hari berturut-turut, karena pembangkit listrik bersaing untuk mendapatkan bahan bakar.

KEYWORD :

Harga Kecap China Kelangkaan Bahan Baku




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :