Kamis, 25/04/2024 15:27 WIB

Australia Tolak Komitmen Hapus Bahan Bakar Fosil

Australia, pengekspor batu bara dan gas utama dunia, berada di bawah tekanan yang semakin besar untuk mencapai target pengurangan emisi menjelang konferensi iklim PBB COP26 November di Skotlandia.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison (Foto: Phil Noble/Reuters)

Melbourne, Jurnas.com - Perdana Menteri Australia, Scott Morrison menolak berkomitmen menghapus bahan bakar fosil secara bertahap saat konferensi iklim besar mendekat.

Australia, pengekspor batu bara dan gas utama dunia, berada di bawah tekanan yang semakin besar untuk mencapai target pengurangan emisi menjelang konferensi iklim PBB COP26 November di Skotlandia.

Dana Moneter Internasional (IMF) meminta Australia menetapkan target yang terikat waktu untuk mencapai emisi nol bersih pada Jumat, ketika lembaga itu memperingatkan bahwa Australia harus bersiap untuk biaya pinjaman yang jauh lebih tinggi jika gagal berkomitmen pada target nol bersih pada tahun 2050, seperti yang telah dilakukan oleh banyak rekan.

Dalam wawancara dengan media Australia setelah pertemuan puncak di Washington, Morrison mengatakan pemerintahnya masih mengerjakan rencana emisinya, menolak berkomitmen membatasi bahan bakar fosil yang merupakan bagian utama dari pendapatan ekspor Australia.

Dia mengatakan kepada penyiar SBS dalam sebuah wawancara yang ditayangkan pada Sabtu malam bahwa dia tidak siap untuk segera menarik kembali industri bahan bakar fosil.

"Tidak harus, karena perubahan itu akan terjadi seiring waktu," katanya, dikutip dari Reuters, Minggu (26/9). "Kami sedang mengerjakan teknologi transisi dan bahan bakar dan teknologi utama yang akan ada selama 20, 30 tahun ke depan yang dapat membuat kita mencapai nol. Ini tidak terjadi dalam semalam."

Morrison, yang memiliki slogan teknologi bukan pajak yang sebagian besar tidak terdefinisi, adalah bagian dari pemerintah yang menggagalkan skema penetapan harga karbon setelah memenangkan pemilihan 2013 sambil menentang mekanisme tersebut sebagai pajak.

Wakil perdana menterinya, Barnaby Joyce yang skeptis pada perubahan iklim, menggali target nol bersih.

"Kami melihatnya melalui mata untuk memastikan tidak ada yang tidak masuk akal, atau hilangnya ... pekerjaan regional," Joyce, yang partai Nasionalnya mewakili sebagian besar pemilih pedesaan, mengatakan kepada Australian Broadcasting Corporation.

Joyce mengatakan hasil dari industri pertambangan dan pertanian sangat penting bagi orang-orang di kota-kota regional, dari penata rambut hingga penyedia layanan mobil.

"Anda harus ingat, bahan bakar fosil adalah ekspor terbesar negara Anda dan jika Anda mengambil ekspor terbesar negara Anda, Anda harus menerima standar hidup yang lebih rendah," katanya.

KEYWORD :

Australia Scott Morrison Bahan Bakar Fosil




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :