Sabtu, 27/04/2024 07:35 WIB

Pamer Kekuatan, Taliban Gantung Mayat Penculik di Pusat Kota

Pemandangan mengerikan itu terjadi sehari setelah seorang pejabat Taliban terkenal memperingatkan, bahwa hukuman ekstrem seperti eksekusi dan amputasi akan tetap dilanjutkan.

Seorang pejuang Taliban berjaga-jaga di lokasi bom bunuh diri kembar 26 Agustus, yang menewaskan puluhan orang termasuk 13 tentara AS, di bandara Kabul pada 27 Agustus 2021 [WAKIL KOHSAR/AFP via Getty Images]

Kabul, Jurnas.com - Kelompok Taliban yang menguasai pemerintahan di Afghanistan, menembak mati empat pelaku penculikan, lalu menggantung tubuh mereka di lapangan Kota Herat.

Pemandangan mengerikan itu terjadi sehari setelah seorang pejabat Taliban terkenal memperingatkan, bahwa hukuman ekstrem seperti eksekusi dan amputasi akan tetap dilanjutkan.

Wazir Ahmad Seddiqi, seorang penjaga toko lokal, dalam keterangannya kepada Associated Press yang dikutip dari BBC pada Minggu (26/9), menyebut empat mayat dibawa ke alun-alun, satu digantung dan tiga mayat lainnya dipindahkan ke alun-alun kota lain untuk dipajang.

Wakil Gubernur Herat, Maulwai Shair, mengatakan bahwa memajang mayat-mayat itu dilakukan untuk mencegah penculikan lebih lanjut.

Dia mengatakan orang-orang itu tewas dalam baku tembak, setelah Taliban mengetahui bahwa mereka telah menculik seorang pengusaha dan putranya, yang keduanya akhirnya dibebaskan.

Video lain menunjukkan seorang pria yang digantung dengan tanda di dadanya bertuliskan, "Penculik akan dihukum seperti ini".

Sejak mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada 15 Agustus, Taliban menjanjikan bentuk pemerintahan yang lebih ringan dari pada masa jabatan mereka sebelumnya. Tapi sudah ada banyak laporan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan.

Mantan kepala polisi agama Taliban, Mullah Nooruddin Turabi, menegaskan bahwa hukuman ekstrem seperti eksekusi dan amputasi akan tetap berlanjut di Afghanistan, dengan alasan keamanan.

KEYWORD :

Taliban Mayat Digantung Pelaku Penculikan Afghanistan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :