Jum'at, 26/04/2024 03:57 WIB

Sejarah Baru, Dilepas Kepala BKIPM KKP, Simeuleu Ekspor Ikan Gurita Beku Ke Jepang

Dia menegaskan jajarannya berkomitmen menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai penopang ekonomi andalan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pelepasan ekspor gurita beku ke Jepang. (Foto: KKP)

Jakarta, Jurnas.com - Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Rina melepas Ekspor pertama Ikan Gurita Beku sebanyak 10.260 kg, asal Pulau Simeuleu, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, ke Jepang.

Kepala BKIPM, Rina mengungkapkan ekspor komoditas ini merupakan yang pertama dari Simeuleu. "Hari ini kami laporkan bahwa kita akan melepas ekspor pertama kali dalam sejarah BKIPM Aceh yaitu ekspor produk perikanan gurita beku," kata Rina saat pelepasan ekspor di Bumi Serambi Mekkah, Jumat (24/9/2021), seperti dikutif dari ketengan tertulis Humas BKIPM yang diterima Jurnas.com

Pada kesempatan itu, Rina menjelaskan, keberhasilan ekspor senilai Rp885.903.920 ini berkat sinergitas para pemangku kepentingan mulai dari BKIPM, Pemda Simeuleu, Perum Perindo, serta Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP). Dimulai dari Perum Perindo yang bertindak sebagai Unit Pengolah Ikan (UPI) yang menggunakan internal cold storage (ICS) yang dibangun KKP melalui Ditjen PDSPKP.

Selanjutnya, terdapat penerbitan sertifikat kelayakan pengolahan (SKP) oleh Ditjen PDSPKP dan penerbitan hazard analysis critical control point (HACCP) oleh BKIPM. "Kami di ujung (proses) dapat memoles lebih indah dengan sertifikat HACCP sehingga produk perikanan Simeulue dapat diterima pasar Jepang," terangnya.

Sementara Bupati Simeulue, Erly Hasyim berharap ekspor perdana dari Simeulue ke Negeri Sakura ini bisa menjadi momentum kebangkitan sektor kelautan dan perikanan di wilayahnya.

Dia menegaskan jajarannya berkomitmen menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai penopang ekonomi andalan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Peningkatan volume dan nilai produksi perikanan Simeulue terus digenjot melalui bantuan sarana dan prasarana perikanan sehingga komoditas unggulan perikanan Simeulue mampu memenuhi pasar lokal dan dapat bersaing dan diterima di pasar internasional," terang Erly.

Dalam kesempatan tersebut, Erly juga mengapresiasi ekspor perdana produk kelautan dan perikanan Simeulue yang telah membuat catatan sejarah. Selama ini, belum pernah dilakukan ekspor langsung dari Simeulue menuju negara tujuan.

Anggota Komisi IV DPR, TA Chalid, yang hadir pada pelepasan ekspor perdana ini, menyebut ekspor perdana ini sebagai bentuk nyata sinergitas di lapangan. Terlebih ICS yang dipakai adalah bantuan dari KKP dan menunjukkan dana pusat yang disalurkan ke Aceh khususnya Simeulue menjadi berkah bagi masyarakat setempat.

"Dananya tidak mubazir dan tentunya hal ini akan menjadi perhatian dari kami sehingga kami dari DPR RI bisa mendorong untuk lebih mengoptimalkan anggaran di KKP agar bisa memberikan lebih banyak lagi anggaran Ke Aceh, khususnya Simeulue," kata legislator Dapil Aceh ini.

KEYWORD :

KKP Gurita Beku Rina Ekspor




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :