Jum'at, 19/04/2024 23:41 WIB

Gus Halim Siapkan Kebumen Jadi Pilot Project Nol Kemiskinan Ekstrem

Gus Menteri telah membuat empat strategi yakni memupus kemiskinan ekstrem menjadi nol persen.

Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar (kemeja putih). Foto: humas/jurnas.com

KEBUMEN, Jurnas.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengunjungi Kabupaten Kebumen, Jawa Timur pada Kamis (23/9/2021).

Kebumen menjadi salah satu kabupaten dari 35 kabupaten yang telah disiapkan menjadi pilot project tahun 2021/2022 dalam menurunkan kemiskinan ekstrem hingga nol persen.

Kepada Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, Abdul Halim atau yang akrab disapa Gus Menteri ini menyampaikan bahwa Kebumen telah menjadi salah satu kabupaten yang akan memupus kemiskinan ekstrem pada 2021/2022 oleh pemerintah pusat.

"Di 2021 ini kami mengambil 7 provinsi. Masing-masing provinsi kita ambil 5 kabupaten. Di Jawa Tengah ini, Kebumen  adalah salah satu yang kita ambil agar di tahun 2024 mendatang bisa bebas dari kemiskinan ekstrem," katanya.

Dalam mencapat target tersebut, Gus Menteri menyampaikan bahwa Kemendes telah membuat salah satu pola yang cepat dalam memupuskan kemiskinan ekstrem.

"Kebetulan kita sejak maret telah menggulirkan pemutakhiran data desa berbasis sdgs desa. Alhamdulillah berdasarkan itu, kita mencoba memberikan satu simulasi agar penyelesaian kemiskinan ekstrem itu bisa kita lakukan," katanya.

Menurut Gus Menteri, warga miskin itu ada dua yakni pertama Warga miskin ekstrem yang memiliki hampir seluruh kompleksitas multidimensi kemiskinan dan yang kedua warga miskin ekstrem yang masih dimungkinkan dapat melakukan aktualisasi diri untuk bertahan hidup.

Dalam penanganan warga miskin ekstrem ini, Gus Menteri telah membuat empat strategi yakni memupus kemiskinan ekstrem menjadi nol persen yang dilakukan dengan pendekatan mikro berbasis desa. Lalu, subyek penanganan warga berbasis Satu Nama Satu Alamat dengan melakukan tindakan berbasis sensus yang menyasar kepada seluruh warga atau keluarga miskin ekstrem.

"Selanjutnya, Strategi penanganan penuntasan kemiskinan ekstrem berbasis satuan fase kegiatan dalam satuan wilayah desa. Kemudian, pelaksanaan dan tindak lanjut penanganan diusulkan melalui Posyandu
Kesejahteraan yang dikembangkan di kantong lokasi permukiman warga miskin ekstrem," katanya.

Gus Menteri juga telah menyiapkan aksi penanganan untuk keluarga miskin ekstrem diantaranya dengan melakukan pengurangan pengeluaran seperti gerakan asupan kalori harian, bedah rumah, cek kesehatan oleh Posyandu, BPJS Kesehatan dan memberikan Beasiswa.

"Salah satu Aksi lainnya yakni meningkatan pendapatan yakni seperti adanya padat karya tunai desa, BLT Dana Desa, pekerja di Bumdes dan program-program pemberdayaan. Selain itu juga perlu adanya pendampingan kepada keluarga miskin dan miskin ekstrem," katanya.

Berdasarkan data yang dimiliki Kemendes PDTT, Kebumen memiliki jumlah warga desa miskin ekstrem sebanyak 66.685 jiwa,  keluarga miskin ekstrem di desa sebanyak 9.390 keluarga, jumlah desa yang didiami warga miskin ekstrem sebanyak 397 desa dan jumlah kecamatan yang didiami warga miskin ekstrem sebanyak 26 kecamatan.

"Data ini belum 100 persen. Kami berharap, Kebumen dapat mewujudkan target nol persen dalam menurunkan  kemiskinan ekstrem di tahun 2021," katanya.

KEYWORD :

Gus Halim pilot project kemiskinan ekstrem




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :