Sabtu, 20/04/2024 02:57 WIB

Deklarasi Serikat Rakyat Gotong Royong di Bumi Sangkuriang Libatkan Berbagai Elemen

Kesatupaduan sangat diperlukan di tengah berbagai kesulitan dan persoalan hidup. Tidak ada yang lain. 

Gus Jazil bersama elemen masyarakat bangsa jelang deklarasi SRGR, Jumat (23/9/2021)

Bandung, Jurnas.comSerikat Rakyat Gotong Royong (SRGR) akan dideklarasikan di Bumi Sangkuriang, Kiputih, Kota Bangdung, Jawa Barat pada hari ini, Jumat (24/9/2021).

SRGR akan melibatkan berbagai elemen masyarakat dari berbagai latar belakang profesi, hobi, suku, ras, agama dan keragaman lainnya untuk bersama-sama berbuat yang terbaik untuk bangsa.

Inisiator SRGR Jazilul Fawaid mengatakan, visi gotong royong SRGR tanpa ada sekat. Artinya lintas agama, etnis, suku, hobi, gender dan umur bisa berbaur dan bersatu.

"Gotong royong itu semangatnya universal. Prinsipnya dalam organisasi ini setara, bebas, kebersamaan, kesetaraan, dan persaudaraan. Itu yang menjadi prinsip utama dari Serikat Rakyat Gotong Royong,” ujar Gus Jazil yang Wakil Ketua MPR. 

Gus Jazil mengagakan, saat ini masyarakat dilanda berbagai persoalan. Bukan hanya masalah kesehatan akibat pandemi Covid-19, juga persoalan ekonomi, ketidakadilan, sulitnya akses pendidikan, dan berbagai persoalan hidup lainnya.

Untuk itu, lanjutnya, dibutuhkan sebuah gerakan yang bisa menggalang kebersamaan untuk melakukan hal-hal positif yang bermanfaat untuk masyarakat.

"Kesatupaduan sangat diperlukan di tengah berbagai kesulitan dan persoalan hidup. Tidak ada yang lain," tukasnya.

Gus Jazil menyebut elemen masyarakat perlu meningkatkan, menguatkan barisan untuk menghadapi kondisi yang tidak cukup baik ini. Dan kuncinya adalah gotong royong untuk saling menguatkan.

Dikatakan Gus Jazil, gotong royong dalam konteks hari ini disebut kolaborasi atau kerjasama. Sebab, hari ini tidak ada kekuatan yang dominan sendiri. Kekuatan itu justru muncul melalui kolaborasi.

Nantinya, SRGR akan buat berbagai kegiatan yang sifatnya lebih ke masyarakat bawah. Misalnya melakukan aksi bakti sosial, pendampingan hukum, dan berbagai kegiatan lain yang bermanfaat untuk kepentingan rakyat.

Joe, personel Project-P, mengapresiasi gagasan lahirnya SRGR. Di saat-saat masyarakat sedang bingung, di tengah kondisi yang serba sulit saat ini, pandemi bukan hanya soal ekonomi, tapi juga ide dan kreativitas itu terhenti.

"Dan di saat seperti ini justru muncul gagasan sebuah kerja sosial yang luar biasa makanya saya terpanggil untuk terlibat. Karena itu, saya akan hadir dan inginnya saya bisa mendukung,” ungkapnya.

Rere, seorang entrepreneur yang juga selebgram menuturkan bahwa gotong royong ini adalah kata atau slogan yang sudah lama tidak terdengar.

Gagasan SRGR, kata Rare, sangatlah luar biasa karena gotong royong kembali digelorakan, digalakkan lagi, dan gotong royong itu cuma ada di Indonesia.

"Di luar negeri kebanyakan kan hidup sendiri-sendiri, di Indonesia sudah menjadi kebiasan kita saling membantu, saling bergotong royong,” tuturnya.

Bang Pacun dari Gus Durian Jawa Barat-Banten, mengatakan bahwa SRGR merupakan wadah bagi siapapun lintas agama, suku, profesi karena semangat gotong royong adalah implementasi dari semangat Pancasila, Bhineka Tunggal Eka, NKRI, dan UUD 1945.

"Semangat bergotong royong, mari bergotong royong menyongsong Indonesia yang lebih tangguh,” kata Kang Pacun. 

KEYWORD :

Gus Jazil Serikat Rakyat Gotong Royong SRGR Bumi Sangkuriang Pandemi COVID-19 PKB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :