Jum'at, 26/04/2024 19:25 WIB

Vokasi Didorong Hasilkan Inovasi untuk Pembangunan Desa

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Wikan Sakarinto mengatakan, pendidikan vokasi merupakan salah satu jalan keluar bagi permasalahan yang ada.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbud Wikan Sakarinto (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) menggandeng Badan Pengembangan dan Informasi, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dalam rangka mendorong inovasi untuk pembangunan desa.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Wikan Sakarinto mengatakan, pendidikan vokasi merupakan salah satu jalan keluar bagi permasalahan yang ada.

"Melalui pendidikan vokasi inilah dapat dihasilkan berbagai inovasi terbaru yang berperan untuk mengakselerasi pembangunan sumber daya manusia (SDM), termasuk pada masyarakat desa," ujar Wikan dalam kegiatan `Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional XXII Tahun 2021` di Jakarta pada Senin (20/9).

Wikan menambahkan, pendidikan vokasi diarahkan untuk dapat menghasilkan lulusan yang terampil, kompeten, berdaya saing, dan berkarakter sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri (DUDI).

Karenanya, dibutuhkan juga komitmen kuat berbagai pihak untuk membangun taut suai (link and super-match) paket 8+i antara dunia pendidikan vokasi dengan dunia usaha, dunia industri, dan kerja (DUDIKA).

"Sebagai program prioritas yang sedang digaungkan oleh pemerintah, pendidikan vokasi disiapkan untuk dapat melahirkan SDM unggul yang kompeten, inovatif, kreatif, serta mampu berdaya saing secara global, sehingga dengan begitu, pendidikan vokasi dapat menjadi jawaban dari tantangan zaman untuk mengembangkan potensi masyarakat," jelasnya.

Senada dengan Wikan, Kepala Badan Pengembangan dan Informasi, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Suprapedi, menyampaikan pentingnya menjalin kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan guna memperkuat fondasi bersama dalam membangun dan memberdayakan masyarakat desa.

"Melalui kegiatan Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional XII Tahun 2021 diharapkan kita bisa menjalin kemitraan untuk seluruh pemangku kepentingan. Berkolaborasi dalam mengupayakan pembangunan desa, termasuk melakukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi," terang Suprapedi.

Melalui kerja sama tersebut, Ditjen Diksi siap untuk memfasilitasi pembelajaran di daerah tertinggal dan transmigrasi guna mengembangkan kurikulum SMK yang sesuai dengan kebutuhan industri, mendukung inovasi dan penerapan teknologi tepat guna. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas desa, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi.

Selain itu, Kemdikbudristek juga menyiapkan peningkatan kapasitas kewirausahaan dalam pembangunan desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi melalui Program Kecakapan Wirausaha (PKW) maupun Program Kecakapan Kerja (PKK).

Seiring akselerasi pembangunan desa, satuan pendidikan vokasi baik SMK, perguruan tinggi vokasi, maupun lembaga kursus dan keterampilan juga siap berperan untuk melahirkan inovasi-inovasi teknologi tepat guna terbaru dalam rangka mengembangkan SDM di desa, daerah tertinggal, serta kawasan transmigrasi dengan memperhatikan potensi lokal yang ada.

KEYWORD :

Ditjen Diksi Wikan Sakarinto Pendidikan Vokasi Pembangunan Desa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :