Jum'at, 26/04/2024 07:07 WIB

Roadshow Politik Kesejahteraan, Gus Muhaimin Mendengar Pekerja Migran Indonesia

Gus Muhaimin Mendengar Pekerja Migran Indonesia

Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) Ketua Umum DPP PKB mendengar aspirasi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam Roadshow Politik Kesejahteraan

Jakarta, Jurnas.com - Pekerja Migran Indonesia (PMI) adalah salah satu pihak yang sangat merasakan dampak Pandemi Covid-19. Banyak diantara mereka yang di PHK dan terombang ambing hingga harus pulang ke Indonesia.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR-RI Abdul Muhaimin Iskandar menggelar kegiatan roadshow politik kesejahteraan dengan mengangkat tema "Gus Muhaimin Mendengar Pekerja Migran Indonesia" secara virtual. Acara kali ini dipusatkan di Korea Selatan serta dihadiri Pekerja Migran dari berbagai dunia.

Kegiatan itu juga dihadiri perwakilan Kedutaan Besar di berbagai negara, seperti Dubes RI untuk Singapura Suryopratomo atau akrab disapa Tommy dan Dubes RI untuk Brunai Darussalam Sudjatmiko. Para WNI, Pekerja Migran Indonesia, Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), Purna PMI dan masyarakat umum. Berbagai persoalan terutama terkait kondisi PMI di luar negeri dikupas tuntas.

"Saya senang dan bahagia. Kita bisa ketemu meski kondisi pandemi Covid-19 belum juga berakhir," ujar Gus Muhaimin, Sabtu, 18 September 2021.

Gus Muhaimin yang juga menjabat Ketua Tim Pengawas Penanggulangan Bencana Covid-19 DPR-RI menyampaikan, roadshow politik dengan para PMI di luar negeri sudah lama diagendakan. Tetapi karena situasi pandemi, agenda ini bisa digelar hari ini

"Pada kesempatan ini, saya akan lebih banyak mendengar fakta di lapangan, sehingga saya bisa memperjuangkan keinginan saudara-saudara PMI bersama pemerintah dan DPR,” ujar Gus Muhaimin yang juga Ketua Umum DPP PKB.

Ketua Umum Garda Buruh Migran Indonesia (BMI) Imam Subali menjelaskan mengenai berbagai tantangan PMI di tengah pandemi Covid-19.

Menurutnya, angka pengangguran akibat banyaknya PHK yang dilakukan perusahan di Tanah Air membuat animo masyarakat yang ingin bekerja di Luar Negeri semakin tinggi.

"Sementara negara tujuan penempatan ikut dibatasi termasuk Timur Tengah yang masih di moratorim sejak 2015 melalui Kepmen Nomor 260," kata Subali.

Namun kata dia, animo masyarakat ini justru dimanfaatkan para sindikat maupun oknum mulai pejabat, perusahaan penempatan hingga calo dengan pengiriman dan penempatan secara unprosedural yang cenderung pada Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

"Sementara pengiriman dan penempatan melalui jalur unprosedural 95 persen adalah perempuan dan 95 persen Pekerja Rumah tangga (PRT) sangat rentan menjadi korban ekploitasi," tandas Subali. 

KEYWORD :

Abdul Muhaimin Iskandar Gus Muhaimin Pekerja Migran Indonesia roadshow politik kesejahteraan PKB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :