Sabtu, 11/05/2024 10:26 WIB

Tidak Ada rencana bagi AS dan Iran Bertemu di PBB Minggu Depan

Pembicaraan tidak langsung antara Iran dan AS di Wina tentang menghidupkan kembali kesepakatan 2015, yang bertujuan membatasi kemampuan Iran untuk mengembangkan senjata nuklir, berhenti pada Juni.

Wakil Menteri Luar Negeri Antony Blinken Perjalanan ke Jepang, Republik Korea, Vietnam, dan Indonesia (State dept./ AP Images)

New York, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken tidak memiliki rencana untuk bertemu dengan mitra baru Iran minggu depan pada pertemuan tahunan para pemimpin dunia di PBB di New York.

Demikian disampaikan Duta Besar AS, Linda Thomas-Greenfield pada Jumat (17/9), dikutip dari Reuters.

Pembicaraan tidak langsung antara Iran dan AS di Wina tentang menghidupkan kembali kesepakatan 2015, yang bertujuan membatasi kemampuan Iran untuk mengembangkan senjata nuklir, berhenti pada Juni. Teheran mengatakan program nuklirnya hanya untuk tujuan energi damai.

Presiden garis keras Iran, Ebrahim Raisi, menjabat pada Agustus dan Menteri Luar Negerinya Hossein Amirabdollahian akan melakukan perjalanan ke New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB.

"Kami telah terlibat dengan Iran dan di Wina, dan diskusi itu akan berlanjut," kata Thomas-Greenfield kepada wartawan.

"Kami belum membuat rencana langsung untuk pertemuan bilateral saat mereka di sini, tetapi itu tidak berarti bahwa kami tidak melihat nilai dalam berdiskusi dengan Iran karena kami ingin bergerak maju dalam masalah yang terkait dengan JCPOA," ujarnya

Kesepakatan nuklir antara Iran, Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, Rusia dan China disebut sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA). Di bawah perjanjian itu, Iran menerima pembatasan pada program nuklirnya dengan imbalan pencabutan banyak sanksi asing terhadapnya.

Namun, mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan pakta tersebut pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi keras, mendorong Teheran untuk mulai melanggar beberapa batasan nuklir pada 2019.

KEYWORD :

Amerika Serikat Iran Kesepakatan Nuklir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :