Kamis, 25/04/2024 07:43 WIB

PM Singpura Terima Booster Vaksin COVID-19

Lee Hsien Loong

Singapura, Jurnas.com -  Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong menerima booster vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Umum Singapura pada Jumat (17/9). Ia menerima dosis ketiga setelah hampir delapan bulan setelah menyelesaikan dosis keduanya.

Pemerintah Singapura mengumumkan awal bulan ini bahwa akan mulai menawarkan suntikan booster kepada orang-orang dengan gangguan kekebalan sedang hingga parah, serta orang-orang berusia 60 tahun ke atas, dan penghuni fasilitas perawatan lanjut usia.

Dalam sebuah unggahan di Facebook, Lee, yang sudah berusia 69, mendorong werga Singapura untuk mengambil suntikan booster jika ditawarkan kepada mereka.

"Kasus meningkat pesat. Jab booster akan memperkuat perlindungan Anda terhadap COVID-19," kata Lee, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (17/9) "Jika Anda ditawari booster, silakan ambil. Ini akan mengurangi kemungkinan Anda sakit parah, atau membutuhkan perawatan ICU."

Lee menyelesaikan rejimen vaksinasinya dengan vaksin Pfizer-BioNTech pada akhir Januari.

Komite Pakar Vaksinasi COVID-19 telah merekomendasikan bahwa orang berusia 60 tahun ke atas harus menerima dosis booster vaksin mRNA sekitar enam hingga sembilan bulan setelah menyelesaikan program vaksinasi utama mereka.

Lansia yang menyelesaikan dua dosis setidaknya enam bulan lalu akan menerima SMS dengan tautan pribadi untuk membuat janji untuk dosis ketiga, kata Mr Lee.

Lansia berisiko terinfeksi COVID-19 yang parah dan dapat mengembangkan respons kekebalan yang lebih rendah dari rejimen vaksinasi dua dosis mereka, kata Kementerian Kesehatan (MOH) saat membuat pengumuman.

Ini ditambah dengan penurunan kekebalan yang diharapkan dari waktu ke waktu, karena banyak yang divaksinasi sebelumnya, tambahnya.

Sedangkan untuk orang dengan gangguan kekebalan, mereka memiliki respon imun tumpul terhadap vaksinasi, dan juga berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah akibat COVID-19, kata Depkes saat itu.

Mereka harus menerima dosis ketiga dari vaksin mRNA yang sama dua bulan setelah dosis kedua mereka, sebagai bagian dari vaksinasi utama untuk memastikan mereka memulai dengan respon imun protektif yang memadai terhadap vaksinasi.

"Individu yang immunocompromised akan dihubungi oleh dokter mereka," kata Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung.

Singapura juga mempelajari kemungkinan menggunakan vaksin non-mRNA sebagai suntikan booster dan sedang dalam pembicaraan dengan pemasok untuk mendapatkan botol, Menteri Senior Negara Kesehatan Janil Puthucheary mengatakan pada hari Selasa.

KEYWORD :

Singapura Lee Hsien Loong Booster Vaksin COVID-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :