Bendera Republik Tiongkok diturunkan di kedutaan Taiwan di Honiara, Kepulauan Solomon 17 September 2019 dalam gambar diam ini diambil dari video media sosial. (Yonhap)
Taipei, Jurnas.com - Taiwan menuduh China berusaha memanfaatkan pemilihan presiden (Pilpres) Honduras, untuk merusak hubungan diplomatik Taipei dengan negara tersebut.
Partai oposisi sayap kiri Honduras yang dipimpin Manuel Zelaya, menegaskan bakal menyesuaikan kembali utang negara itu, dan menjalin hubungan diplomatik dengan China.
Honduras merupakan satu dari 15 negara yang memelihara hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya.
Ngeri, Kapal Induk China Lintasi Selat Taiwan
Kementerian Luar Negeri Taiwan yang meminta Honduras tak terbuai janji palsu China mengatakan, Beijing tidak akan pernah berhenti berusaha merusak hubungan Taiwan dengan sekutu diplomatiknya.
"Baru-baru ini, bahkan telah menggunakan pemilihan demokratis di sekutu kami untuk membuat topik kontroversial dan citra palsu hubungan diplomatik yang tidak stabil antara negara kami dan Honduras," katanya dikutip dari Reuters pada Jumat (10/9).
"Pemerintah akan mengambil tindakan nyata untuk menunjukkan bantuan negara kita, untuk pengembangan urusan ekonomi dan sosial Honduras, dan berusaha untuk mendukung partai penguasa dan oposisi Honduras untuk Taiwan," lanjut kementerian itu.
Honduras telah menjalin hubungan selama delapan dekade dengan Republik China, nama resmi Taiwan. Itu terjadi sebelum evakuasi pemerintah Republik ke Taiwan setelah kalah perang saudara dengan Komunis Tiongkok pada tahun 1949, yang mendirikan Republik Rakyat Tiongkok di Beijing.
Upaya China untuk memenangkan sekutu Taiwan yang tersisa membuat khawatir Washington, yang secara khusus mengkhawatirkan pengaruh Beijing yang berkembang di Amerika Tengah dan Karibia.
El Salvador, pada 2018, adalah negara terbaru di kawasan itu yang meninggalkan Taipei demi Beijing.
KEYWORD :Pilpres Honduras Pemilihan Presiden China Taiwan
