Jum'at, 19/04/2024 18:44 WIB

Tol Serang-Panimbang Exit Rangkas Bitung Segera Dibuka, Ananta Ungkap Kisah Douwes Dekker

Rangkas sejahtera Indonesia Sejahtera

Ananta Wahana, Anggota DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan

Banten, Jurnas.com - Jalan Tol Serang-Panimbang seksi satu, yakni Exit Rangkas Bitung akan dibuka pada Oktober 2021.

Hal ini disampaikan oleh Dirut PT. Wijaya Karya (Persero)Tbk, Agung Budi Waskito, saat menerima Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dalam Rangka Pengawasan Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang di Exit Tol Rangkas Bitung, Jumat, 3 September 2021.

Dalam kesempatan ini, Agung menyampaikan adanya kekurangan pembiayaan untuk pembangunan seksi dua dan seksi tiga. Diantaranya kekurangan anggaran pengadaan tanah di kisaran Rp117 miliar dalam pembangunan seksi 2, serta kekurangan anggaran pengadaan tanah di kisaran Rp238 miliar dan kepastian sumber pendanaan Viability Gap Fund (VGF).

"Kami menargetkan, Oktober 2021 untuk seksi satu beroperasi. Saat ini sedang penyelesaian sisa pembebasan lahan di simpang sebidang pada intersection dan relokasi terdampak. Dan, monitoring verifikasi hasil temuan uji laik fungsi (ULF) dan perjanjian kerjasama transaksi elektronik dengan perbankan," ujar Agung Budi Waskito.

"Untuk seksi 2 sepanjang 24.1 kilometer dan seksi 3 sepanjang 33 kilometer ditargetkan 2023. Tahap dua dan tiga ini masih kekurangan anggaran," lanjutnya.

Agung menjelaskan, Tol Serang - Panimbang adalah jalan penghubung Serang dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung. Jalan Tol Serang–Panimbang ini tersambung dengan Jalan Tol Jakarta-Merak, dengan panjang 83,6 kilometer dan luas total 785 hektar.

Dalam kesempatan ini, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Ananta Wahana, mengungkapkan, pembangunan Tol Serang-Panimbang, yang diantaranya adalah melintasi Rangkas Bitung, diharapkan bisa menjadi energi baru dalam membangun ekonomi di wilayah tersebut.

Termasuk tentunya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, maupun beberapa daerah di Banten pada kawasan tersebut.

Ananta yang juga pernah tiga periode menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Banten, mengungkapkan, jika menengok sejarah, Rangkas Bitung memiliki kisah kelam, dan menjadi daerah terpuruk.

Masyarakat Rangkas Bitung, tutur Ananta, pernah mengalami praktik perbudakan oleh pemerintah kolonial, sehingga rakyat di wilayah yang memiliki kekayaan alam dan hasil bumi melimpah itu sangat miskin.

Sampai akhirnya, pada tahun 1800-an, seorang penulis asal Belanda, yaitu Multatuli atau Eduard Douwes Dekker, mengungkapnya lewat buku "Max Havelaar".

Bahkan sempat menggegerkan dunia, sampai-sampai ia mengungkapkan bahwa jika rakyat Rangkas Bitung Sejahtera, Indonesia juga akan sejahtera.

Apa sebabnya? kata Ananta karena daerah ini adalah cermin ketidakadilan, penindasan. Dan praktik korupsi masa lalu ada di daerah tanah jawara Rangkas Bitung.

Dari situlah, lanjut Ananta, dibangunnya Tol Serang-Panimbang ini akan secara drastis mengangkat harkat, martabat, dan taraf hidup masyarakat di kawasan ini.

Daerah kawasan Serang - Pandeglang - Panimbang terkenal di Banten sebagai kawasan "merah", yaitu kawasan yang secara sosial dan ekonomi berada di bawah garis kemiskinan.

Oleh sebab itu, Ananta meyakini bahwa pembangunan Tol Serang - Panimbang ini akan berkontribusi meningkatkan pertumbuhan kawasan sebesar 25 hingga 55 persen untuk 3 tahun pertama saja.

Ananta menambahkan dengan tersedianya infrastruktur tol, maka sektor logistik, pariwisata, industri l, dan UMKM akan ikut berputar dan berkembang. Semua itu akan membuka lapangan kerja serta sumber-sumber penghasilan bagi masyarakat sekitar kawasan. Dengan sendirinya, tol Serang - Panimbang akan meningkatkan nilai ekonomi KEK Tanjung Lesung di tahun-tahun berikut.

"Kami yang juga sebagai bagian dari masyarakat Banten mengucapkan terimakasih kepada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, khususnya PT. Wijaya Karya Serang-Panimbang," ujar Ananta Wahana.

Ananta menuturkan perjalanan dari Tangerang atau Jakarta ke Tanjung Lesung dengan jalur biasa bisa ditempuh hingga 8 jam. Itu pun harus dihadapkan dengan medan yang sulit, terlebih jika menempuh perjalanan malam hari. Tapi dengan dibangunnya Tol Serang-Panimbang ini, bisa meningkatkan percepatan laju ekonomi di daerah tersebut.

Menyinggung adanya kekurangan anggaran pengadaan tanah di kisaran Rp117 miliar dalam pembangunan seksi 2, serta kekurangan anggaran pengadaan tanah sekitar Rp238 miliar dan kepastian sumber pendanaan Viability Gap Fund (VGF), Ananta berharap, pemerintah dapat memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN).

"Kami sampaikan bahwa pembangunan (Tol Serang-Panimbang) ini masih memerlukan banyak biaya. Supaya pembangunan ini bisa selesai, saya berharap pemerintah itu dengan sigap memberikan PMN, karena Sumatera diberikan PMN, beberapa BUMN diberikan PMN. Nah, ini Lebak yang mencerminkan oleh Max Havellar, oleh Multatuli dibilang Rangkas sejahtera Indonesia Sejahtera, maka layak diberikan PMN. Ditutup oleh PMN," beber Ananta Wahana.

KEYWORD :

Ananta Wahana Tol Serang-Panimbang Multatuli Eduard Douwes Dekker Max Havelaar PMN




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :