Momen Nostalgia Saat Petinggi Gerindra ke PDIP, Dijamu Menu Lodeh dan Ronde

Selasa, 24/08/2021 13:18 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Kunjungan para petinggi DPP Partai Gerindra ke kantor DPP PDI Perjuangan menjadi momen nostalgia. Pada 2009 berjuang bersama mengusung pasangan Mega-Prabowo di Pilpres.

Kedua pihak bertemu di kantor pusat DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2021). Jajaran DPP PDIP dipimpin Sekjen DPP, Hasto Kristiyanto. Bersama jajaran pimpinan partai Komarudin Watubun, Yasonna Laoly, Utut Adianto, Eriko Sotarduga, Ahmad Basarah, Djarot Saiful Hidayat, Sri Rahayu, Bambang Wuryanto, Sadarestuwati, dan Nusyirwan Soedjono.

Sementara Sekjen Gerindra Ahmad Muzani datang bersama 9 orang jajaran pimpinan di DPP Gerindra. Diantaranya adalah Prasetio Hadi, Puti Sari, Susi Marleni, Andre Rosiade, dan Moreno Soeprapto.

Dalam pertemuan yang hangat itu, Sekjen PDI Perjuangan menyuguhkan menu hidangan khusus yang cocok disantap di masa pandemi Covid-19. Yakni wedang ronde sebagai minuman pembuka, dan sayur lodeh.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengayakan, wedang ronde dipilih karena bisa menghangatkan badan. Tentu saja, kata Hasto, hal itu diharap bisa semakin menghangatkan hubungan antara kedua partai. Sementara sayur lodeh memiliki makna keprihatinan sekaligus harapan agar situasi menjadi lebih baik.

"Karena ini di tengah pandemi, makan siang pun kami siapkan khusus. Karena Bung Karno itu suka sayur lodeh. Dan ini pagebluk. Dan itu dimasak dari dapur PDI Perjuangan sendiri. Semoga menikmati sayur lodeh buatan dari dapur PDI Perjuangan, semoga kerja sama diantara kita, pandemi bisa diatasi dengan gotong royong," ujar Hasto, saat membuka pertemuan itu.

Untuk diketahui, sayur lodeh memang merupakan bagian dari kekayaan budaya masyarakat, khususnya di Yogyakarta. Biasanya ini dilakukan sebagai semacam bagian dari doa ketika wabah atau bencana terjadi. Biasanya, dalam hajatan-hajatan besar seperti memulai acara pernikahan pun tak jarang sayur lodeh juga dihidangkan. Tujuannya untuk tolak bala.

Kata Hasto, pihaknya juga menyiapkan sejumlah menu keindonesiaan lainnya termasuk ikan asin.

"Kita pesan yang unik, karena Pak Muzani saya denger denger menggemari menu nusantara, jadi kami siapkan. Jadi kami investigasi dulu ini (menu kesukaan Muzani, red)," kata Hasto.

Lebih lanjut, Hasto mengatakan sudah melaporkan pertemuan itu kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Dan Megawati menegaskan bagaimana persahabatannya dengan Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto, merupakan persahabatan yang benar-benar menciptakan pembangunan Indonesia.

"Bagaimana Indonesia dibangun, mendayagunakan seluruh gotong royong nasional, sehingga kita semakin berdaulat berdikari dan berkepribadian dalam kebudayaan," kata Hasto.

Bagi Hasto pribadi, pertemuan dengan Gerindra ini membuat dirinya langsung bernostalgia pada tahun 2009, ketika pasangan Mega-Prabowo berjuang di Pilpres.

"Ternyata kita bisa melihat ketika itu dimana demokrasi menghalalkan segala cara dengan manipulasi DPT, demokrasi dengan menjadikan beberapa elemen KPU sebagai pengurus partai, demokrasi menggunakan bansos sebagai politik elektoral, dan demokrasi menggunakan hukum aparat sebagai alat untuk memenangkan pemilu; itu menjadi evaluasi bersama dari kedua partai," urainya.

Hasto lalu memperkenalkan satu-persatu pimpinan PDIP yang hadir di pertemuan itu.

"Ini ada Pak Eriko Sotarduga. Dia adalah ketua DPP bidang pemuda, cocok jika dari Gerindra bicara soal pemuda," kata Hasto.

"Jadi ini sangat lengkap, bukan kunjungan biasa, meski ini hanya silahturahim politik, ini sangat penting," tukas Hasto.

Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, menyampaikan salam dari Prabowo kepada Megawati Soekarnoputri dan jajaran PDIP.

"Dari ketua umum kami Bapak Prabowo Subianto, beliau menyampaikan salam hormat untuk Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Hj Megawati Soekarnoputri. Beliau juga menyampaikan salam hormat untuk Pak Sekjen dan seluruh DPP yang menyertai beliau," kata Muzani.

Dijelaskannya, pertemuan dilakukan sebagai tindak lanjut komunikasi antara kedua partai. Dimana kedua parpol bertukar pikiran mengenai berbagai isu kebangsaan. Sebab di tengah situasi pandemi, negara membutuhkan dukungan yang besar. Sehingga semua komponen bangsa termasuk partai politik, bisa memberi dukungan sehingga Pemerintah bisa bertindak dengan baik dan benar.

"Kami berterima kasih atas kesedian Pak sekjen dan seluruh DPP PDI Perjuangan sudi menerima kami dengan hangat," ujar Muzani.

Dia sempat menanggapi kondisi bangunan gedung kantor pusat DPP PDIP yang disebutnya sangat bagus.

"Dan kami merasa semangat dari kantor ini bisa menular ke kami. Ini adalah terus terang buat kami, inilah pijakan kami pertama, kaki kami di kantor DPP PDI Perjuangan. Kami berharap ini bukanlah injakan kaki yang terakhir dan kami akan sering menginjakkan kaki di tempat ini bersama-sama," pungkasnya.

Pertemuan kedua partai kemudian dilaksanakan dan berlangsung secara tertutup.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2