Selasa, 24/08/2021 10:30 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah Mesir mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengizinkan pegawai negeri sipil (PNS) yang tidak divaksinasi mengakses tempat kerja mereka mulai Oktober.
"Keputusan itu diambil sebagai bagian dari langkah pemerintah untuk mencegah gelombang keempat virus corona," kata Menteri Kesehatan Hala Zayed seperti dikutip Middleeast, Selasa (24/08).
Zayed menambahkan bahwa semua pegawai negeri di kementerian pendidikan akan divaksinasi sebelum akhir September, sebagai persiapan untuk awal tahun ajaran baru.
"Pengiriman baru vaksin Johnson & Johnson akan tiba dalam beberapa hari mendatang untuk memfasilitasi vaksinasi para pelancong pendidikan pasca-universitas," tambah Zayed, menyerukan semua warga untuk segera mendaftar untuk vaksinasi.
PBB Desak Negara Kaya Cabut Hak Paten Vaksin COVID-19
Pengambilan Sumpah PNS Baru di Kemendes PDTT, Ini Pesan Gus Halim
Pfizer-BioNTech akan Uji Kombinasi Vaksin COVID-19 dan Flu
Dia menunjukkan bahwa vaksin Sinovac Mesir akan didistribusikan di semua pusat kesehatan hari ini. Ia juga menjelaskan bahwa Mesir akan memproduksi sekitar 12,5 juta dosis vaksin ini secara lokal sambil memasok sekitar satu juta dosis vaksin Pfizer pada bulan September.
"Tidak akan ada dosis ketiga yang diberikan kepada staf perawatan medis di bawah rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia," kata Zayed.
Kepala komite kesehatan di parlemen, Ashraf Hatem, baru-baru ini mengatakan bahwa vaksinasi akan "wajib bagi semua warga Mesir."
Pada bulan Mei, pemerintah mengumumkan bahwa mereka telah menerima pengiriman pertama bahan mentah yang dibutuhkan untuk mulai memproduksi vaksin China Sinovac secara lokal. Pada 5 Juli, dikatakan telah menghasilkan satu juta dosis pertama.
Sejauh ini, total 286.168 telah tertular virus di Mesir, 16.663 di antaranya telah meninggal, dan 235.635 lainnya telah pulih, menurut Worldometers AS.
Keyword : Pemerintah Mesir Pegawai Negeri Sipil Vaksin Covid