Rabu, 18/08/2021 11:12 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Insiator Gerakan Nurani Kebangsaan (NK), Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid, mengingatkan seluruh eleman masyarakat Indonesia untuk selalu berhati-hati akan munculnya paham-paham radikal di era modern.
Menurut Habib Syukur, era modern dan digitalusasi yang serba memudahkan, membuat orang menjadi egois akan meraih sesuatu, dan ini berpotensi dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok radikal.
"Kenapa paham radikal itu ada, karena mereka itu para pelaku radikal dan intoleransi itu lebih memikirkan egoisme dengan pemahaman-pemahaman yang salah," kata Habib Syakur kepada wartawan, Selasa (17/8/21).
Habib Syakur juga menyayangkan munculnya kelompok-kelompok radikal di Indonesia yang kerap menyalahi makna jihad. Padahal, semua masyarakat Indonesia juga berjihad, yaitu berjihad untuk mewujudkan Indonesia yang damai, Indonesia yang tumbuh kembang dalam perekonomian.
Prof. Yudian: BPIP Bersama Stakeholder Berkewajiban Lakukan Pembinaan Ideologi Pancasila
Lebaran Ketupat Tidak Bertentangan dengan Islam
Lebih dari 60.000 Warga Palestina Shalat Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa yang Diduduki Israel
"Posisi kita ini sebetulnya harus menyadari kita ini hidup, sama rata, sama rasa, sama tinggi. Jadi kesimpulannya radikalisme terjadi, intoleransi terjadi, karena banyaknya egoisme diri, pribadi-pribadi yang sangat subjektif dalam berbangsa dan bernegara," tuturnya.
Selain itu, menurut Habib Syakur, jika para pelaku radikal itu benar-benar belajar tentang Pancasila, sebenarnya akan menemukan nilai-nila agama di dalam kandungannya. Dengan syarat, tidak memaksa egoisme dalam pemahaman.
"Pancasila di rumuskan oleh perumusnya, itu mengadopsi dari kita-kitab suci, zabur, taurat, injil dan Alquran. Itu kan mencakup nilai-nilai kemanusiaan, kasih sayang nilai keagamaan dalam berketuhanan yang maha esa. Seharusnya kegiatan-kegiatan agama yang menyimpang yang menjurus ke ekstrimisme dalam beragama itu bisa dihindari dengan kita mewujudkan kesadaran bahwa kita rakyat Indonesia bersatu untuk kebaikan bersama," tukas Habib Syukur.
Keyword : Habib Syukur Radikal Islam modern Pancasila