Prancis Bergejolak, Demonstran Tolak Kartu Vaksin

Sabtu, 07/08/2021 22:30 WIB

Paris, Jurnas.com - Para pengunjuk rasa berbaris di kota-kota di seluruh Prancis pada Sabtu (7/8), menentang kartu kesehatan dan wajib vaksin yang diberlakukan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Ini merupakan demonstransi akhir pekan keempat berturut-turut.

Dikutip dari Reuters, para pendemo berdiri di jalanan Kota Paris, Nice, Montpellier, dan sejumlah kota lainnya sambil membawa poster bertuliskan "Tidak untuk kediktatoran", dan meneriakkan "Macron, kami tidak mau kartu kesehatan".

Di antara para pengunjuk rasa adalah anarkis sayap kiri dan militan sayap kanan, sisa-sisa gerakan `Rompi Kuning` anti-pemerintah, yang mengguncang kepemimpinan Macron selama periode 2018-2019. Massa termasuk warga negara lain yang anti-vaksin atau menganggap izin kesehatan sebagai kebijakan diskriminatif.

Di Kota Cambrai, hampir setiap restoran dan kafe menutup pintu mereka untuk memprotes persyaratan izin kesehatan.

"Kami tidak menentang vaksin. Kami menentang pemeriksaan terhadap pelanggan kami," kata manajer bar Laurent Zannier dalam kesempatan berbeda.

Pengunjuk rasa menuduh Macron menginjak-injak kebebasan masyarakat, dan memperlakukan warga negara tidak setara. Presiden mengatakan kebebasan membawa tanggung jawab yang mencakup melindungi kesehatan orang lain.

Sebagaimana diketahui, mulai Senin (9/8) lusa setiap orang harus menunjukkan kartu kesehatan untuk makan di restoran, mengakses perawatan non-darurat di rumah sakit atau bepergian dengan kereta antar kota. Kartu itu juga diperlukan untuk masuk ke kolam renang, museum, dan klub malam.

TERKINI
Sahroni Apresiasi Polda Metro Ungkap Mayat dalam Koper: Hukum Maksimal Pelaku PME 2024, OCBC NISP Hadirkan David Foster, Josh Groban, hingga Afgan Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana, Bahas Relokasi Warga Gunung Ruang Bertepatan Hari Pers Internasional, 57 Pemimpin Redaksi Deklarasi ICEC