AS Kutuk Serangan Drone Houthi ke Sekolah Arab Saudi

Selasa, 15/06/2021 10:05 WIB

Jeddah, Jurnas.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan "mengutuk keras" serangan pesawat tak berawak Houthi yang merusak sebuah sekolah di Arab Saudi.

Drone bermuatan bahan peledak diluncurkan melintasi perbatasan dari Yaman dan menabrak sebuah sekolah di wilayah Asir, kata Pertahanan Sipil Saudi, Minggu (13/6).

"Serangan semacam itu mengancam warga sipil, termasuk anak-anak sekolah," kata Biro Urusan Timur Dekat Departemen Luar Negeri AS, Senin (14/6).

"Kami bergabung dengan negara-negara lain dalam mengutuk serangan itu dan menyerukan kepada Houthi untuk berkomitmen pada gencatan senjata yang langgeng," sambungnya.

Sebelumnya, Duta Besar Prancis untuk Kerajaan menggambarkan serangan Houthi sebagai brutal dan keterlaluan.

Dalam sebuah pesan yang diunggah di Twitter, Ludovic Pouille menulis: "Terskandal oleh jatuhnya pesawat tak berawak (dimuat) dengan bahan peledak yang diluncurkan oleh Houthi di sebuah sekolah di (Asir)."

"Atas nama Kedutaan Besar Prancis di Riyadh, saya sangat mengutuk serangan (pengecut) yang tidak dapat diterima ini di tempat sipil yang didedikasikan untuk pengetahuan dan pendidikan."

Komentar tersebut menyusul kecaman dari Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Kuwait dan Parlemen Arab.

Youssef Al-Othaimeen, sekretaris jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI), mengatakan kegiatan Houthi merupakan kejahatan perang.

Saleh Al-Tuwaijri, sekretaris jenderal Organisasi Bulan Sabit Merah dan Palang Merah Arab, mengatakan: "Ini adalah pelanggaran terang-terangan terhadap prinsip-prinsip hukum humaniter internasional dan konvensi internasional terkait, karena mengancam dan meneror kehidupan sipil.”

Serangan itu terjadi ketika milisi yang didukung Iran terus menyerang Arab Saudi dengan drone.

Koalisi Arab mengatakan pada Senin bahwa pertahanan udara Saudi mencegat dan menghancurkan drone bermuatan bahan peledak yang diluncurkan ke arah Khamis Mushait. (Arab News)

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara