Boy Dawir: Pak Mahfud Hati-Hati Bicara Otsus Papua, Taruhannya Besar

Sabtu, 29/05/2021 20:10 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Anggota DPR Papua Boy Markus Dawir menegaskan bahwa Papua dan Papua Barat sudah final Bersama NKRI.

Karena itu, Boy Dawir meminta pemerintah pusat jangan melakukan banyak aksi kontradiktif dalam penyelesaian masalah di Papua, termasuk menggiring opini tertentu yang hanya menimbulkan kegaduhan-kegaduhan baru.

"Yang terakhir soal pernyataan Pak Menko Polhukam Pak Mahfud soal temuan survei BIN yang mengatakan bahwa 82 persen warga Papua setuju Otonomi Khusus. Ini adalah bentuk penggiringan opini yang berbahaya sebenarnya, kurang hati-hati dan terkesan tidak paham persoalan yang ada di Papua,” kata Boy dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (29/5/2021).

Menurut Boy Dawir, temuan survei 82 persen warga Papua yang setuju dengan Otonomi Khusus itu ditertawakan oleh orang-orang Papua karena mereka yang sesungguhnya paham situasi kebatinan warga Papua.

"Jujurnya Otsus itu tidak dinikmati oleh orang-orang Papua. Jika dibuka opsi secara jujur tanpa intimidasi, ya mereka menolak Otsus ini karena tidak punya dampak buat mereka," katanya.

"Dana yang sedemikian besar itu di mana? Siapa yang menikmati? Kebijakan yang khusus itu di mana dan bagaimana mereka tidak rasakan. Jadi bagaimana bisa survei menyebut kalau 82 persen warga setuju? Ini aneh sebenarnya,” lanjut Boy.

Daripada membuat penggiringan opini yang sebenarnya sesat, Boy menilai Pemerintah perlu lebih jeli membangun dialog dari hati ke hati, tanpa intimidasi dengan berbagai tokoh di Papua.

Menurut Boy, dialog itu pun harus betul-betul sebuah dialog kemanusiaan agar aspirasi terdalam orang-orang Papua itu bisa didengar pemerintah pusat dan bisa dijalankan secara konsisten dan konsekuen.

"Termasuk aspirasi mengenai Otsus ini mau dilanjutkan atau tidak, pemerintah harusnya mendengar aspirasi dari orang-orang Papua. Jangan terkesan pemerintah pusat memakasakan kehendaknya," lanjutnya.

Boy menuturkan, Draft Revisi UU Otsus yang saat ini didorong pemerintah itu sama sekali tidak mengindahkan aspirasi masyarakat Papua. Ia menyebut hal ini kekeliruan besar, sehingga Pemerintah harus dapat memastikan betul aspirasi dari masyarakat Papua agar bisa dilanjutkan pembahasannya.

Soal komitmen warga Papua bergabung Bersama NKRI, Boy Dawir menegaskan hal itu tidak perlu diragukan. Karena itu, Ketua Pemuda Panca Marga Papua ini meminta Pemerintah jangan merasa dihantui oleh keinginan Papua merdeka.

"Itu tidak ada. Warga Papua hari ini sudah final Bersama NKRI. Mereka hanya ingin lebih didengar saja secara mata batin kemanusiaan, dan bukan pendekatan kekuasaan semata, apalagi pendekatan keamanan yang justru membuat situasi makin runyam,” pungkas Boy Dawir, DPR Papua.

TERKINI
Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih Celine Dapuk Esther-Rose McGregor Kampanye Wewangian Terbaru Chelsea Mustahil Terhindar dari Sanksi Pengurangan Poin