Joe Biden Perintahkan Pembantunya Temukan Jawaban atas Asal-usul COVID-19

Jum'at, 28/05/2021 07:25 WIB

Washingnton, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden memerintahkan para pembantunya untuk menemukan jawaban atas asal-usul virus penyebab COVID-19.

Biden mengatakan minggu ini, badan intelijen AS berusaha membuktikan teori dugaan asal-usul virus corona, termasuk kemungkinan kebocorona laboratorium di China.

"Badan-badan intelijen sedang mempertimbangkan dua skenario yang mungkin tetapi masih kurang percaya diri pada kesimpulan mereka dan sedang memperdebatkan mana yang lebih mungkin," kata Biden seperti disadur dari Reuters, Rabu (27/5).

Kesimpulan itu dirinci dalam sebuah laporan kepada Biden, yang meminta timnya pada Maret untuk merinci apakah novel coronavirus muncul dari kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi atau dari kecelakaan laboratorium, menurut pernyataan tertulis presiden.

Pengungkapan publik Biden yang tidak biasa tentang penilaian intelijen AS yang pribadi dan tidak meyakinkan mengungkapkan perdebatan yang berkecamuk dalam pemerintahannya tentang dari mana virus corona baru berasal.

Ini juga memberikan kepercayaan pada teori bahwa virus mungkin muncul dari laboratorium penelitian China, bukan dari alam.

Kedutaan Besar China di AS mengatakan pada Kamis malam bahwa mempolitisasi masalah ini akan menghambat penyelidikan tentang asal-usul COVID-19.

"China mendukung studi komprehensif tentang semua kasus awal COVID-19 yang ditemukan di seluruh dunia dan penyelidikan menyeluruh ke beberapa pangkalan rahasia dan laboratorium biologis di seluruh dunia," kata kedutaan dalam pernyataan yang dikaitkan dengan juru bicara, yang diposting di situs webnya.

Pandemi telah menewaskan lebih dari 3 juta orang di seluruh dunia dan menghancurkan ekonomi global karena penguncian dan pembatasan lain untuk memperlambat penyebarannya. Asal usul virus masih diperdebatkan di antara para ahli. Kasus pertama yang diketahui muncul di kota Wuhan di Cina tengah pada Desember 2019.

Dalam sebuah laporan yang dikeluarkan pada bulan Maret dan ditulis bersama dengan para ilmuwan China, tim yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia yang menghabiskan empat minggu di dan sekitar Wuhan pada bulan Januari dan Februari mengatakan virus itu mungkin telah ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain dan bahwa  pengenalan melalui insiden laboratorium dianggap sebagai jalur yang sangat tidak mungkin .

TERKINI
Chelsea Mustahil Terhindar dari Sanksi Pengurangan Poin Liverpool Mata-matai Striker Incaran Arsenal Keok dari Frosinone, Salernitana Degradasi ke Serie B Ten Hag Sebut Rashford Perlu Dukungan untuk Bangkit