Austria Kibarkan Bendera Israel, Menlu Iran Batalkan Kunjungan ke Wina

Minggu, 16/05/2021 09:01 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif membatalkan kunjungannya yang dijadwalkan sebelumnya ke Austria pada hari Sabtu sebagai protes terhadap dukungan terbuka Wina untuk agresi Israel di Palestina.

Dilansir Middleeast, Minggu (16/05), Zarif, yang saat ini sedang dalam tur Eropa, diharapkan tiba di Wina pada hari Sabtu dari Madrid, tetapi ada perubahan pada menit-menit terakhir dalam jadwal perjalanannya.

Sumber informasi di Teheran dan laporan media menyatakan bahwa kunjungan itu dibatalkan setelah bendera Israel dikibarkan di gedung-gedung penting pemerintah di ibukota Austria, termasuk Kanselir dan Kementerian Luar Negeri.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Austria mengkonfirmasi pada Sabtu bahwa Zarif tidak akan mengunjungi Wina untuk pertemuan yang direncanakan dengan rekannya dari Austria Alexander Schallenberg.

Pengibaran bendera Israel oleh pemerintah Austria dipandang sebagai tanda solidaritas dengan sekutunya Tel Aviv, sebuah langkah yang dikecam oleh banyak negara Muslim.

Wina selama beberapa minggu terakhir menjadi tuan rumah negosiasi antara Iran dan kekuatan dunia yang bertujuan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.

Kepala negosiator nuklir Iran Abbas Araghchi pada Jumat juga sangat tersinggung atas dukungan Wina untuk kejahatan perang Israel di wilayah pendudukan Palestina.

Dia menyebut langkah itu mengejutkan dan menyakitkan sambil menegaskan kembali dukungan negaranya untuk Palestina.

"Wina adalah kursi IAEA & PBB, dan Austria sejauh ini menjadi tuan rumah yang hebat untuk negosiasi," tulis Araqchi di Twitter. 

"Mengejutkan dan menyakitkan melihat bendera rezim pendudukan, yang secara brutal menewaskan puluhan warga sipil tak berdosa, termasuk banyak anak hanya dalam beberapa hari, di atas kantor pemerintah di Wina. Kami mendukung Palestina."

Sebelumnya, Kanselir Austria Sebastian Kurz telah menawarkan simpati kepada rezim Israel dan memerintahkan pengibaran bendera Israel di atas kantor-kantor pemerintah di Wina.

Hal itu terjadi setelah unjuk rasa solidaritas pro-Palestina diorganisir di ibu kota untuk memprotes agresi berkelanjutan rezim Israel terhadap Palestina, pemboman wilayah sipil dan pembunuhan warga sipil tanpa pandang bulu, termasuk anak-anak.

Agresi Israel terbaru di Palestina telah dikutuk secara luas di seluruh dunia Muslim.

Pejabat Iran, termasuk Zarif, Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei, Presiden Hassan Rouhani, Ketua Parlemen Baqer Qalibaf, dan kepala kehakiman Ebrahim Raeesi telah mengeluarkan pernyataan dalam beberapa hari terakhir yang mengecam kekejaman rezim Israel.

TERKINI
2024, Pemerintah Bidik Penjualan Mobil Listrik 5.000 Unit Klopp Dirumorkan Bakal Kembali ke Borussia Dortmund Tahun Depan Jesus Putuskan Bertahan di Arsenal Musim Depan Mbappe "Dibuang" PSG usai Kalah dari Dortmund