Minggu, 28/03/2021 13:35 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono mengatakan ada 14 korban dari insiden ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
"Jadi total ada 14 ya korban artinya yang sekarang masih dalam perawatan yang sedang ditangani dokter," kata Argo dalam konferensi pers, Minggu (28/3).
Argo mengatakan, tiga korban ledakan bom telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Stella Maris, Makassar. Rata-rata korban mengalami luka di baigan leher, dada, muka, tangan dan kaki.
"Dan ada juga 7 orang di RS Akademis itu juga ada orang yang luka kena serpihan luka di kaki di betis juga ada luka di paha yang sudah kita lakukan pengobatan," ucap Argo.
Pengadilan Turki Menghukum Warga Suriah atas Pemboman Istanbul
Selebgram Jaksel Bunuh Diri saat Live Instagram
Eks Pejabat Bea Cukai Andhi Pramono Dituntut 10 Tahun Penjara
Sementara, 4 korban lainnya telah menjalani perawat di RS Pelamonia. Keempat korban itu mengalami luka-luka akibat serpihan di bagian paha, betis ada juga bola mata, kaki yang terkena sepihan dan juga ada muka yabg terkena serpihan.
Sementara, yang meninggal dunia ada dua orang yang diduga pelaku bom Gereja Katedral Makassar. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan olah TKP.
Diketahui, telah terjadi ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Pelaku insiden tersebut berjumlah dua orang.
Polisi menjelaskan, dua orang pelaku bom bunuh diri itu mendatangi pintu gerbang masuk Gereja Katedral menggunakan sepeda motor matic bernomor polisi DD 5984 MD.
Keduanya memasuki pelataran maupun pintu gerbang gereja katedral. Saat itu, jemaat gereja telah selesai menjalani kegiatan Misa.
"Kemudian karena melihat banyak yang keluar daripada gereja memang saat ini masih tidak full sesuai dengan prokes kan separo daripada jemaah yang hadir di gereja itu. Tentunya dari dua orang tadi dicegah oleh security daripada gereja dan kemudian terjadi lah ledakan tersebut," ucap Argo.
Keyword : BomBunuh dirigereja katedralMakassar