Minggu, 28/02/2021 22:28 WIB
Manila, Jurnas.com - Filipina menerima kedatangan tahap pertama vaksin CoronaVac milik Biotech Sinovac dari China pada Minggu (28/2), sehari sebelum program vaksinasi Covid-19 dimulai.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte menghadiri upacara kedatangan 600.000 dosis awal CoronaVac yang dikirimkan oleh pesawat militer China, sebelum 25 juta dosis CoronaVac lagi yang akan dikirimkan secara bertahap tahun ini.
Namun dia menegaskan tidak akan menjadi orang pertama yang divaksinasi, dan memilih untuk menunggu vaksin merek China selain Sinovac.
Dikutip dari Reuters, pernyataan Duterte mewakili kurangnya dukungan masyarakat dalam program vaksinasi. Dalam sebuah jajak pendapat, kurang dari sepertiga orang Filipina bersedia divaksinasi karena persepsi mengenai efek samping.
Kapal Perang AS, Jepang, Australia, Filipina Latihan Bersama di Laut Cina Selatan
Pembicaraan Pertama Xi-Biden dalam Empat Bulan, Bahas Hubungan China dengan Filipina-Taiwan
Saling Balas dengan China, Marcos Minta Pasukan Filipina Perkuat Pertahanan Laut Cina Selatan
Program vaksinasi tahap awal akan menargetkan petugas kesehatan, polisi dan personel militer. Filipina juga telah merundingkan kesepakatan pasokan dengan produsen lain, yang bertujuan untuk menyuntik 70 juta orang, atau dua pertiga dari populasi.
Filipina adalah negara Asia Tenggara terakhir yang menerima pasokan vaksin awal, memicu kekhawatiran atas prospek pemulihan ekonomi, setelah mengalami kemerosotan terburuk akibat penguncian (lockdown) berkepanjangan.
"Apa yang Anda lihat sekarang adalah sumbangan vaksin. Masalahnya adalah semua orang bergegas untuk mengamankan pasokan," kata Duterte dalam konferensi pers.
"Sampai ada sisa pasokan, kita harus menunggu," sambung dia.
Duterte berjanji untuk mengurangi pembatasan lebih lanjut untuk mendukung pemulihan ekonomi, tetapi hanya jika lebih banyak vaksin tersedia.
Keyword : Vaksinasi Vaksin Sinovac Rodrigo Duterte Filipina