Senin, 11/01/2021 06:59 WIB
Riyahd, Jurnas.com - Putra mahkota Arab Saudi mengumumkan rencana membangun kota nol karbon di NEOM, proyek konstruksi besar pertama untuk zona bisnis utama senilai US $ 500 miliar yang bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi terbesar eksportir minyak di dunia.
Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan, kota itu, yang dikenal sebagai "The Line", akan membentang lebih dari 170 km dan dapat menampung satu juta penduduk dalam pembangunan perkotaan yang positif karbon didukung oleh 100 persen energi bersih"
"Mengapa kita harus mengorbankan alam demi pembangunan? Kita perlu mengubah konsep kota konvensional menjadi kota yang futuristik," kata Pangeran Mohammed, seperti dilansir dari Reuters.
Pangeran kemudian mengatakan kepada wartawan di kota barat laut Al Ula bahwa proyek tersebut adalah akhir dari persiapan selama tiga tahun, menambahkan bahwa infrastrukturnya akan menelan biaya US $ 100 miliar hingga US $ 200 miliar.
DPR Dukung Strategi Mitigasi Kemenag Wujudkan Haji Ramah Lansia di 2024
RI-Saudi Cek Kesiapan Layanan Fast Track di Surabaya dan Solo
Anggota DPR: Perlu Ada Perubahan Regulasi untuk Akomodir Umrah Backpacker
"Tulang punggung investasi di `The Line` akan datang dari dukungan US $ 500 miliar kepada NEOM oleh pemerintah Saudi, PIF dan investor lokal dan global selama 10 tahun," tambahnya.
Dana kekayaan kedaulatan kerajaan, Dana Investasi Publik (PIF), adalah investor landasan di NEOM, pengembangan teknologi tinggi seluas 26.500 km persegi di Laut Merah dengan beberapa zona, termasuk kawasan industri dan logistik, yang direncanakan selesai pada tahun 2025.
Ada beberapa pengumuman mengenai NEOM sejak diumumkan oleh penguasa de facto Pangeran Mohammed ke banyak keriuhan pada tahun 2017 sebagai pilar dari rencana Visi 2030 untuk membebaskan Arab Saudi dari ketergantungannya pada pendapatan minyak mentah.
Sebuah pernyataan Saudi mengatakan konstruksi akan dimulai pada kuartal pertama 2021 dan kota itu diharapkan menyumbang US $ 48 miliar untuk produk domestik bruto kerajaan dan menciptakan 380.000 pekerjaan.