Beroperasi Selama 25 Tahun, Palestine Airlines Ditutup

Jum'at, 01/01/2021 14:22 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Transportasi dan Komunikasi Palestina mengumumkan bahwa Palestine Airlines akan menutup layanan pengangkutnya setelah 25 tahun.

Dilansir Middleeast, Jumat (01/1), keputusan ini terjadi setelah maskapai menawarkan dua pesawat Fokker 50 yang tersisa, yang disumbangkan oleh Belanda, untuk dijual pada bulan September.

Didirikan pada tahun 1995, perusahaan ini mulai beroperasi pada tahun 1997, terbang melintasi Timur Tengah dari Bandara Internasional Yasser Arafat di Jalur Gaza. Namun, bandara tersebut dihancurkan oleh Israel pada tahun 2001 selama Intifada Kedua.

Maskapai tersebut pindah ke bandara Al-Arish Mesir di dekat perbatasan Gaza tetapi terpaksa menyewa pesawatnya dan menghentikan sebagian besar aktivitasnya pada 2017.

Ammar Yassin, wakil menteri kementerian, mengatakan kepada Jaringan Berita Palestina ( PNN ) bahwa Otoritas Palestina (PA) belum menerima tawaran untuk pesawat yang diparkir di Amman dan bahwa yang diparkir di Kairo telah disewakan ke sebuah maskapai penerbangan di Nigeria.

Namun, dia menjelaskan, kontrak tersebut ditangguhkan akibat pandemi virus corona global.

Menurut PNN, Palestine Airlines memiliki delapan karyawan, dua pilot, tiga karyawan administrasi, dan tiga staf darat.

TERKINI
Unggah Foto Dirinya Menangis, Instagram Justin Bieber Diserbu Penggemar Gara-gara Masalah Pita Suara, Jon Bon Jovi Anggap Shania Twain Adiknya Reaksi Taylor Swift saat The Tortured Poets Department Tembus 2,6 Juta Unit dalam Seminggu Disindir di Album TTPD Taylor Swift, Bagaimana Kabar Joe Alwyn Sekarang?