Prancis Gratiskan Vaksin Corona Bagi Warganya Mulai Januari

Jum'at, 04/12/2020 05:51 WIB

Paris, Jurnas.com - Perdana Menteri Prancis, Jean Castex memastikan, vaksinasi terhadap virus corona (COVID-19) di Prancis akan digratiskan kepada semua masyarakat melalui sistem jaminan sosial.

Castex, yang mengumumkan strategi vaksinasi Prancis bersama beberapa menteri pemerintahannya, menegaskan vaksinasi tidak akan diwajibkan tetapi mendesak sebanyak mungkin untuk mendapatkan suntikan.

Hingga kini COVID-19 telah menewaskan lebih dari 1,4 juta orang secara global, lebih dari 54.000 di antaranya di Prancis, dan menggelincirkan ekonomi dunia.

"Mobilisasi yang luar biasa di seluruh dunia telah memungkinkan perkembangan pesat vaksin. Namun, jangka waktu ini sama sekali tidak berarti kami membahayakan keselamatan," kata Castex, menambahkan vaksin yang didistribusikan di Prancis aman.

"Mendapatkan vaksin juga tentang melindungi orang lain. Ini adalah pilihan kepercayaan, kita harus sebanyak mungkin mendapatkan vaksin," sambungnya.

Pada Rabu (2/12), Inggris menjadi negara Barat pertama yang menyetujui vaksin COVID-19, dari prosusen obat Amerika Serikat (AS), Pfizer dan mitranya dari Jerman BioNTech dan menargetkan sekitar 800.000 dosis awal pada awal Desember untuk anggota populasinya yang rentan.

 

Castex mengonfirmasi, kampanye vaksinasi akan dimulai dalam beberapa minggu, menunggu persetujuan regulasi oleh European Medicines Agency. "Program inokulasi akan dilakukan pada tiga kategori orang dan disebarkan sepanjang 2021," katanya.

Fase pertama yang dijalankan hingga Februari akan melihat vaksin diberikan kepada penghuni panti jompo dan staf yang merawat mereka, mewakili sekitar 1 juta.

Fase kedua akan membuat sekitar 14 juta orang menerima suntikan berdasarkan usia dan kriteria medis, dan fase ketiga, mulai Maret, akan menargetkan seluruh populasi.

"Vaksinasi akan gratis untuk semua," kata Castex. Ia membenarkan warga, melalui komite khusus, ilmuwan dan asosiasi akan terkait untuk memastikan informasi tentang vaksin disebarkan dan dipahami secara luas.

Menurut jajak pendapat Ipsos untuk Forum Ekonomi Dunia, hanya 59% responden Prancis yang mengatakan mereka akan mendapatkan vaksin COVID-19 jika tersedia, dibandingkan dengan 67 persen di AS dan 85 persen di Inggris.

Prancis, melalui Uni Eropa, telah mendapatkan sekitar 200 juta dosis dari berbagai perusahaan farmasi yang mengembangkan vaksin, kata Castex, cukup untuk menyuntik 100 juta orang - lebih dari populasi negara itu.

Castex mengatakan penyebaran virus terus melambat di Prancis dan akan segera berada di bawah ambang batas 10.000 infeksi baru per hari.

Otoritas kesehatan melaporkan 12.696 infeksi baru pada Kamis (3/12), dibandingkan 14.064 pada hari Rabu dan tertinggi sepanjang masa di 86.852 yang dicapai pada 7 November. Rata-rata pergerakan tujuh hari dari kasus harian baru sekarang berada di 10.524, level terendah lebih dari sepuluh minggu.

"Beberapa bulan diperlukan untuk mengetahui apakah vaksin berhasil menghentikan penularan," kata Castex, seraya menambahkan pihak berwenang akan menawarkan pemantauan kesehatan kepada subjek pasca vaksinasi. (Reuters)

TERKINI
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru Kejagung Bakal Sita Aset Sandra Dewi Jika Terima Uang Korupsi Timah KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Kasus Pungli KPK Sita Rp48,5 Miliar Terkait Suap Bupati Labuhanbatu