Jum'at, 23/10/2020 19:59 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Sheikh Muhammad Adnan Al-Afiouni, mufti senior Muslim Sunni dari provinsi Damaskus tewas dalam pemboman pinggir jalan yang diyakini sebagai pembunuhan yang ditargetkan.
Dilansir Middleeast, Jumat (23/10), ledakan itu terjadi di kota Qudsaya, sebelah barat ibu kota Suriah. Mufti itu awalnya dilaporkan terluka, tetapi segera dinyatakan meninggal.
Menurut kantor berita negara Suriah SANA, Al-Afiouni menjadi martir pada Kamis malam dalam ledakan teroris yang menargetkan mobilnya. Ini menggambarkan dia sebagai salah satu ulama paling terkemuka di Suriah dan dunia Islam.
Kementerian Wakaf Agama Suriah juga menyebut kematian Al-Afiouni sebagai aksi teroris. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.
Siapa Zakhar Prilepin yang Jadi Sasaran Bom Mobil di Rusia?
Pasca Bom Mobil, Somalia Minta Bantuan Internasional
Bom Mobil Tewaskan Pemimpin Kota di Ukraina yang Diduduki Rusia
Afiouni dikatakan dekat dengan Presiden Bashar Al-Assad dan merupakan tokoh kunci dalam pembicaraan rekonsiliasi antara pemerintah dan kelompok oposisi.
Tahun lalu, pria berusia 66 tahun itu ditunjuk oleh Assad sebagai kepala Islamic Al-Sham Center yang baru didirikan untuk menghadapi ekstremisme.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris, Al-Afiouni adalah salah satu ulama paling terkemuka yang dekat dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad, dan dia memainkan peran penting dalam penyelesaian perjanjian yang disepakati pemerintah dengan oposisi dan faksi-faksi yang bertempur di pedesaan ibu kota.
Lahir pada tahun 1954 di Damaskus, Syekh Al-Afiouni mengambil posisi Mufti Damaskus dan wilayahnya pada tahun 2013, di tengah pemberontakan Suriah yang meningkat menjadi perang saudara.
Keyword : Bom MobilMufti Damaskus