Tentara Bayaran Sudan dan Senegal Tiba di Yaman

Sabtu, 03/10/2020 09:15 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Ratusan tentara bayaran dari Sudan dan Senegal dikabarkan telah tiba di Pulau Socotra di Yaman, Jumat (02/10) waktu setempat.

Dilansir Middleeast, Sabtu (03/10), sekitar 600 tentara dari dua negara Afrika muncul di pulau itu di tengah laporan sebelumnya bahwa UEA telah meminta pasukan yang tergabung dalam Dewan Transisi Selatan (STC) kembali ke Aden di daratan, dengan yang lain pindah ke provinsi Hadramaut.

Pada awal tahun, Sudan mengumumkan telah mulai mengurangi jumlah pasukannya yang ditempatkan di Yaman. Senegal, negara mayoritas Muslim Sunni adalah satu-satunya negara non-Arab yang terlibat dalam koalisi yang didukung AS, yang dipimpin Saudi, dan - bersama dengan Sudan - sejak pembentukan koalisi pada 2015.

Menurut sumber lokal, Socotra Post melaporkan bahwa sebuah kapal Emirat telah tiba di sebuah pelabuhan di pulau itu, membawa kargo yang tidak diketahui, dua minggu setelah kedatangan "kapal Emirat yang mencurigakan" yang diduga membongkar peralatan militer dan komunikasi.

Diperkirakan pengiriman tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan pembangunan pangkalan militer dan intelijen di pulau itu.

Sudah ada kekhawatiran bahwa Israel, yang telah menormalisasi hubungan dengan UEA dan semakin dekat ke Sudan, bekerja dengan UEA untuk mendirikan pangkalan mata-mata di pulau Yaman.

Dalam laporan itu juga menyebutkan, 21 pengacara lokal dan tiga pengacara internasional telah bergabung dengan kelompok hak asasi manusia dalam bekerja untuk mengajukan gugatan terhadap pemerintah Yaman yang diakui secara internasional atas kegagalannya dalam memenuhi tugasnya untuk melindungi kedaulatan Kepulauan Socotra saat UEA mengkonsolidasikan pengaruhnya.

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati