Huawei Luncurkan HarmonyOS Pengganti Google

Sabtu, 12/09/2020 06:55 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Raksasa teknologi China Huawei meluncurkan versi terbaru dari sistem operasi Harmony yang dikembangkan sendiri (HarmonyOS) yang dipandang sebagai alternatif untuk pengganti Google pada Android.

Versi terbaru diluncurkan oleh Richard Yu Chengdong, CEO bisnis konsumen Huawei pada konferensi pengembang tahunan perusahaan di kota Dongguan, Tiongkok selatan, dilansir Yenisafak, Sabtu (12/09).

Ini terjadi kurang dari seminggu sebelum larangan chipset terbaru Amerika Serikat pada Huawei berlaku.

Bulan lalu, Departemen Perdagangan AS mengeluarkan pembaruan pada daftar aturan yang dirancang untuk membatasi akses Huawei ke teknologi berbasis AS bulan lalu.

Aturan baru akan mencegah Huawei memperoleh chip yang dikembangkan atau diproduksi dengan teknologi dan perangkat lunak AS mulai 15 September.

Perkembangan terbaru di HarmonyOS, EMUI 11 dan ekosistemnya sendiri Huawei Mobile Services (HMS) Core 5.0 akan memungkinkan produknya terhubung dengan mulus ke orang lain, yang dianggap sebagai tanggapan langsung raksasa teknologi China itu terhadap larangan yang diperluas dari pemerintahan Trump, menurut tabloid tersebut.

"HarmonyOS akan digunakan di smartphone tahun depan," kata Yu.

Dia mengatakan bahwa meskipun ada pembatasan Washington pada Huawei, perusahaan mencatat 105 juta pengiriman unit smartphone pada paruh pertama tahun 2020.

"Meskipun ada larangan AS, Huawei mencatat 105 juta pengiriman unit smartphone pada paruh pertama tahun 2020, dengan total pendapatan 255,8 miliar yuan ($ 37,4 miliar)," kata Global Times mengutip Richard Yu Chengdong.

Raksasa China saat ini memiliki 1,8 juta pengembang dan 490 juta pengguna aktif di ekosistemnya, menjadikannya ekosistem terbesar ketiga.

Analis China yakin Huawei sekarang dapat menghadapi sanksi AS.

"Kami perlu mengambil perspektif jangka panjang dari pertempuran ini, lima hingga 10 tahun. Tahun-tahun mendatang pasti akan sulit bagi Huawei, tetapi dengan meningkatkan upayanya, perusahaan, bersama dengan sektor teknologi tinggi China, akan tumbuh lebih kuat," ujar Fang Xingdong, pendiri lembaga pemikir teknologi ChinaLabs yang berbasis di Beijing.

TERKINI
Terinspirasi Lagu Taylor Swift di TTPD, Charlie Puth Segera Rilis Single `Hero` Tak Mau Punya Anak, Sofia Vergara Lebih Siap Jadi Nenek Raih Nominasi Aktor Terbaik di La La Land, Ryan Gosling Akui Sebuah Penyesalan Gigi Hadid Beri Bocoran Double Date dengan Taylor Swift dan Travis Kelce