Dukung Program Kostratani, Poktan Rejo Makmur Tanam Padi Varietas Unggul

Kamis, 10/09/2020 12:27 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Sistem kekebalan tubuh yang berfungsi dengan baik sangat penting dalam memerangi COVID-19. Dalam rangka mempertahankan diri dari virus, tubuh seharusnya membutuhkan asupan pangan dengan nutrisi yang cukup. Kondisi ini menjadi tantangan terbesar bagi pemerintah khususnya Kementerian Pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi pertanian saat ini adalah mencukupi pangan bagi seluruh rakyat indonesia. Kita harus memastikan ketersediaan pangan di seluruh tanah air.

"Untuk itu, saya mengajak seluruh penyuluh dan petani untuk tetap sehat di situasi pandemi covid-19. Bisa mendampingi petani untuk genjot produksi, sama-sama turun ke lapangan, sama-sama tanam, olah tanah, panen, mengolah hasil panen, mendistribusikan hasil panen, sehingga petani mendapat penghasilan yang layak,” tutur SYL.

Kepala Badan Penyuluh Pertanian Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyebut bahwa tokoh penggerak utama pembangunan pertanian adalah petani, penyuluh dan petugas lapangan lainnya seperti POPT, petugas alsintan, dan lainnya. Untuk itu Kostratani hadir sebagai pusat pembangunan pertanian di tingkat Kecamatan. Keberadaan Kostratani sangat dibutuhkan, khususnya untuk membantu petani meningkatkan produktivitas.

"Kementan memiliki target peningkatan produktivitas 7% pertahun. Ini dapat terwujud bila ada yang menggerakkan. Dan yang menggerakan itu tentunya penyuluh dan petani dengan didukung Kostratani," ujar Dedi.

Geliat petani dan penyuluh tampak nampak pada Hamparan padi menghijau di musim tanam MK 2 Desa Kendalrejo Kecamatan Soko Kabupaten Tuban pada lahan seluas milik 145 ha (Poktan) Rejo Makmur. Tak seperti biasanya, penanaman kali ini menerapkan teknologi dengan menggunakan varietas unggul Inpari 32 diluar kebiasaan pelaku utama yang dahulunya sangat dominan dengan varietas Ciherang.

Pilihan terhadap Varietas Inpari 32 ini karena petani anggota Poktan Rejo Makmur telah mengetahui informasi dan pengetahuan dari penyuluhan pertania. Adalah Titin Agustiningsih, penyuluh pertanian lapangan (PPL) di Kecamatan Soko tepatnya Desa Kendalrejo yang telah berhasil mentransfer ilmu dan membawa perubahan yang lebih baik kepada petani.

“Varietas ini memliki banyak kelebihan, diantaranya tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri biotipe 3, tahan terhadap virus tungro ras langrang, tahan terhadap penyakit blas, serta hasil panen yang dapat diperoleh sekitar 8 hingga 9 ton/ha bahkan bisa mencapai 10 ton/ha,” ujar Titin.

Berbekal pengalaman manakala Poktan Rejo Makmur tidak melakukan tanam serempak, bisa mengakibatkan intensitas serangan hama yang tinggi, intensitas pengendalian yang sangat intensif dan berdampak pada keamanan pangan, tidak terputusnya siklus serangan hama, hasil yang tidak maksimal, in-efisiensi penggunaan biaya, waktu, dan tenaga.

Oleh karena itu Poktan Rejo Makmur selalu berusaha mengajak anggotanya untuk menerapkan tanam serempak, agar penerapan varietas unggul dan tanam serempak dapat memberikan hasil maksimal.

Untuk itu, para petani pun segera melakukan tanam serentak untuk memutus rantai hama penyakit tumbuhan, kemudahan dalam mendistribusikan sarana produksi, mudah dalam pengaturan irigasi, kemudahan dalam penggunaan alat mesin pertanian, kemudahan dalam penentuan waktu panen dan panen, serta pemenuhan kebutuhan mitra usaha karena panen telah terjadwal.

Titin Agustiningsih juga menambahkan bahwa gerakan tanam serempak ini MK 2 ini merupakan salah satu dukungan dengan program Kostratani. “Dimana pengawalan dan pembimbingan kepada petani binaan, yang dilakukan oleh penyuluh-penyuluh di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Soko untuk menjaga ketahanan pangan,” pungkas Titin.

TERKINI
Celine Dapuk Esther-Rose McGregor Kampanye Wewangian Terbaru Chelsea Mustahil Terhindar dari Sanksi Pengurangan Poin Liverpool Mata-matai Striker Incaran Arsenal Keok dari Frosinone, Salernitana Degradasi ke Serie B