Presiden Xi Jinping Klaim China Sudah Lewati Cobaan Virus Corona

Selasa, 08/09/2020 15:33 WIB

Beijing, Jurnas.com - Presiden China, Xi Jinping mengatakan, negaranya berhasil melewati cobaan virus corona baru (COVID-19) yang luar biasa dan bersejarah. Itu disapaikan pada upacara penganugerahan pengharagaan kepada tim medis pada Selasa (8/9).

Dalam propagandanya, Beijing mengklaim sudah berhasil menangani COVID-19, di mana krisis kesehatan itu jadi bukti ketangkasan dan kepemimpinan partai Komunis.

Xi membagikan medali emas kepada empat "pahlawan" dari bidang medis di depan ratusan delegasi bertepuk tangan. Semuanya mengenakan masker dan pin bunga merah yang sangat besar.

"Kami telah melewati ujian yang luar biasa dan bersejarah," kata Xi, memuji negara itu atas perjuangan heroik melawan penyakit itu.

"Kami dengan cepat mencapai kesuksesan awal dalam perang rakyat melawan COVID-19. Kami memimpin dunia dalam pemulihan ekonomi dan dalam perang melawan COVID-19," sambungnya.

China berada di bawah pengawasan global yang intens atas tanggapannya terhadap COVID-19 tersebut. Amerika Serikat (AS) dan Australia di antara yang menuding Beijing menutupi asal dan keparahan virus tersebut

Menepis tudingan dari AS, Presiden China berusia 67 tahun itu mengatakan, Beijing bertindak secara terbuka dan transparan, dan mengambil tindakan tegas yang menyelamatkan nyawa.

"China telah membantu menyelamatkan nyawa puluhan juta orang di seluruh dunia dengan tindakan praktisnya, menunjukkan keinginan tulus China untuk membangun masa depan dan komunitas bersama untuk kemanusiaan," kata Xi.

Upacara yang digelar di Aula Agung Rakyat China di Beijing, dimulai dengan mengheningkan cipta selama satu menit bagi para korban yang gugur selama wabah. Acara dilanjutkan dengan pemberian medali kepada empat orang tenaga kesehatan, salah satunya adalah Zhong Nangshan.

Ahli medis paling terkenal di Negeri Panda itu muncul sebagai wajah perjuangan Tiongkok melawan penularan COVID-19. "Kami akan bergandengan tangan dengan pekerja medis dunia untuk melanjutkan perjuangan dalam melacak asal-usul virus," kata Zhong.

Tiga lainnya diberi gelar kehormatan "Pahlawan Rakyat", ahli biokimia Chen Wei, kepala rumah sakit di Wuhan, dan seorang ahli pengobatan tradisional Tiongkok berusia 72 tahun.

Pada acara tersebut, tidak disebutkan nama dokter Li Wenliang, yang termasuk di antara orang-orang pertama yang dibungkam karena meningkatkan kewaspadaan tentang wabah tersebut dan kemudian meninggal karena penyakit tersebut.

Sebelum acara tersebut dimulai, CCTV penyiar negara menunjukkan montase video Wuhan di puncak wabah ditayangkan dengan musik yang meriah, termasuk gambar staf medis dengan pakaian hazmat dan rumah sakit yang ramai.

Menurut angka resmi, ada 4.634 kematian di China akibat COVID-19. Pemerintah sebagian besar telah mengatasi wabah melalui penguncian yang ketat dan pembatasan perjalanan.

Sekadar diketahui, hingga saat ini Beijing menegaskan sumber virus, yang pertama kali muncul di kota Wuhan di China akhir tahun lalu, masih belum diketahui.

TERKINI
Terinspirasi Lagu Taylor Swift di TTPD, Charlie Puth Segera Rilis Single `Hero` Tak Mau Punya Anak, Sofia Vergara Lebih Siap Jadi Nenek Raih Nominasi Aktor Terbaik di La La Land, Ryan Gosling Akui Sebuah Penyesalan Gigi Hadid Beri Bocoran Double Date dengan Taylor Swift dan Travis Kelce