Jum'at, 07/08/2020 20:52 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Politisi Druze Lebanon, Walid Jumblatt, meminta penyelidikan internasional atas ledakan pelabuhan Beirut lantaran ia tidak percaya pada pemerintah yang menuding ledakan itu karena ketidaksengajaan.
"Kami sama sekali tidak percaya pada geng yang berkuasa ini," kata Jumblatt dilansir Middleeast, Jumat (07/08)
Ia menuntut pemerintah netral dan menekankan bahwa negaranya akan menghilang, jika bukan karena bantuan negara asing dan kawasan Arab.
Jumblatt adalah mantan anggota parlemen Lebanon. Partainya memiliki anggota parlemen di parlemen tetapi tidak ada di kabinet.
Empat dari Tujuh Korban Tewas Kebakaran Toko Figura di Mampang Ternyata Satu Keluarga
Chile Mulai Masa Berkabung Usai Kebakaran Hutan yang Tewaskan 112 Orang
Pemboman di Filipina yang Tewaskan Empat Orang dan 50 Terluka, Diklaim oleh ISIS
Dia diangkat sebagai kepala Progresif Sosialis Lebanon pada bulan Januari dengan dukungan dari gerakan Hizbullah dan sekutunya.
Pada Selasa Lebanon mengalami ledakan dahsyat yang terdengar sampai ke Siprus. Lebih dari 157 orang tewas dan 5.000 luka-luka akibat ledakan tersebut.
Ledakan itu disebabkan oleh 2.750 ton amonium nitrat yang telah disimpan secara tidak aman di pelabuhan Beirut selama enam tahun, menurut Presiden Michel Aoun.
Keyword : Ledakan Beirut Korban Tewas Politikus Lebanon