Sabtu, 17/09/2016 20:43 WIB
Jakarta - Calon gubernur (Cagub) DKI Jakarta masih menjadi teka-teki di masyarakat khususnya partai politik (Parpol), kecuali partai pengusung Cagub petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Apalagi, setelah beberapa lembaga survei merilis elektabilitas Ahok sebagai calon incumbent yang semakin merosot. Tentu, hal itu membuat Parpol meski berhati-hati dalam menentukan jagoannya di Pilkada DKI.
Berdasarkan hasil survei yang dirilis Lembaga Survei Stratak Indonesia, di Mercure Hotel Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (17/9), simulasi pasangan Cagub dan Cawagub menunjukkan perbedaan kekuatan antara kandidat yang tidak begitu signifikan
Peneliti Stratak Indonesia, Octarina Subarjo menerangkan, survei tersebut dilakukan untuk menguji peta kekuatan pasangan Cagub dan Cawagubnya. Hasilnya pun bervariasi. Namun, Ahok selalu unggul jika dipasangkan dengan Djarot. Sedangkan penantang terkuat untuk Ahok adalah Yusril.
Legislator Minta Pemerintah Pertimbangkan Usul Ombudsman Tunda Seleksi CASN
Jokowi Kemungkinan Pindah dari PDIP, Relawan: Tunggu Saja
Hoaks! Megawati Soekarnoputri Telah Meninggal Dunia April 2024
Survei Stratak Indonesia ini dilakukan sejak 2 September-10 September 2016 dengan metode multistage random sampling. Jumlah sampe 420 responden, dengan margin of error sebesar 4,78% pada tingat kepercayaan 95%. Penggalian data dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung oleh para pewawancara yang terlatih.
Berikut hasil survei Lembaga Survei Stratak Indonesia yang secara langsung terjun ke masyarakat terhadap pasangan Cagub-Cawagub DKI Jakarta: