Rabu, 17/06/2020 10:01 WIB
San Francisco, Jurnas.com - Facebook menghapus 900 akun yang menyuarakan dukungan terhadap pria kulit hitam, George Floyd yang tewas di tangan polisi beberapa pekan lalu.
Ratusan akun tersebut dinilai provokatif karena mengunggah konten bernada kekerasan, dan mempengaruhi warganet untuk turun ke jalan memprotes kematian Floyd.
Dikatakan, penghentian lebih dari 500 akun Facebook dan lebih dari 300 akun Instagram mengikuti suspensi yang lebih kecil dua minggu lalu.
"Kami awalnya menghapus satu set akun untuk kedua organisasi pada 30 Mei ketika kami melihat bahwa kedua organisasi mulai memposting konten yang terkait dengan protes yang sedang berlangsung," kata juru bicara Facebook yang berbicara anonim.
Mengharukan, Pesan Terakhir Gadis Cantik Viral di Facebook Setelah Kematiannya
Elon Musk Klaim Zuckerberg Tolak Tarung di Colosseum
Duel Elon Musk vs Mark Zuckerberg Bakal Tersaji di Colosseum Roma
"Kami sedang melanjutkan pekerjaan untuk memetakan jaringan penuh," lanjut dia dikutip dari Channel News Asia pada Rabu (17/6).
Facebook sebelumnya melarang kelompok-kelompok itu untuk mempromosikan kebencian, tetapi anggota grup terus memposting gambar dengan senjata dan mendesak orang lain untuk menghadiri protes pembunuhan George Floyd di Minneapolis.
Facebook mengetatkan pengawasannya karena ratusan akun tersebut menggunakan platform untuk berkoordinasi dan merekrut. Facebook juga bertindak untuk mempersulit menemukan kelompok-kelompok dalam apa yang disebut gerakan Boogaloo.
Sebagaimana diketahui, penganut Boogaloo percaya perang saudara baru sedang menjulang dan seringkali dipersenjatai dengan sangat.
Bersekutu dengan milisi sayap kanan dan memanfaatkan protes dengan menghasut kekerasan yang mereka harapkan, disebut akan meningkatkan konflik menjadi lebih luas.
Pada Selasa kemarin, dua pengikut didakwa sehubungan dengan pembunuhan seorang penjaga keamanan yang bertugas di sebuah gedung federal dalam sebuah protes di Oakland.
Tersangka Steven Carrillo dan Robert Alvin Justus Jr berasal dari kelompok Facebook yang tidak dikenal, dan mendiskusikan serangan otoritas federal pada 28 Mei.
"Ini peluang bagus untuk menargetkan sup bois khusus," tulis Carrillo dalam referensi yang dikatakan FBI adalah kependekan dari agensi tiga huruf.
Penjaga itu terbunuh pada malam berikutnya. Setelah pembajakan mobil kemudian, kata FBI, Carrillo menulis "Boog" dengan darahnya sendiri di kendaraan.
Keyword : FacebookGeorge FloydBlack Lives Matter