AS Perlahan Kurangi Pasukan di Irak

Minggu, 14/06/2020 14:25 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka akan terus mengurangi pasukan militernya di Irak, karena Baghdad berjanji akan melindungi pangkalan-pangkalan AS.

Kedua pemerintah mengeluarkan pernyataan ini dalam deklarasi bersama setelah meluncurkan "dialog strategis" mereka sehubungan dengan ketegangan di Irak, terutama setelah pembunuhan Qassem Soleimani, pemimpin Pasukan Quds Iran.

"Mengingat kemajuan signifikan yang dibuat untuk menghilangkan ancaman Daesh, AS akan terus dalam beberapa bulan mendatang untuk mengurangi pasukannya di Irak," bunyi pernyataan kedua negara seperti dikutip Middleeast, Minggu (14/06).

"AS bersikeras tidak mencari atau meminta pangkalan permanen atau kehadiran militer permanen di Irak," tambahnya.

Sebagai imbalannya, Irak berjanji akan melindungi pangkalan-pangkalan yang mencakup pasukan AS, setelah serangkaian serangan rudal yang oleh faksi-faksi yang setia kepada Iran dituduh meluncurkan.

Setelah berbulan-bulan hubungan dingin antara kedua negara, Irak dan AS kembali ke meja perundingan pada Kamis untuk "dialog strategis". Tujuan utama adalah untuk membangun stabilitas antara kedua mitra, meskipun fleksibilitas masih terbatas.

Keadaan saat ini tampaknya menguntungkan, karena Mustafa Al-Kazemi , mantan kepala intelijen Irak dan kepala pemerintahan saat ini, dikenal karena hubungan positifnya dengan AS dan sekutu-sekutu Arab mereka, di samping mundurnya orang pro-Iran. faksi.

Sentimen anti-AS di Irak kembali meningkat, setelah pembunuhan Washington terhadap Soleimani dan wakil kepala Pasukan Mobilisasi Populer, Abu Mahdi Al-Muhandis.

TERKINI
Masih Seksi di Usia 61 Tahun, Demi Moore Dipuji Putrinya Rumer Wilis Perselisihan Hukum antara Jamie Spears dan Britney Spears Terus Berlanjut Presiden Joe Biden Beri Penghargaan Bergengsi untuk Michelle Yeoh Jewel Tampilkan Karya Seni dalam Balutan Gaun Perak Iris van Herpen