Iran: Rezim Israel Dilahirkan Sebagai Terorisme

Rabu, 20/05/2020 16:49 WIB

Teheran, Jurnas.com - Menjelang perayaaan Hari Quds Internasional, Iran menyoroti sifat teroris Israel, dengan mengatakan rezim yang memiliki sejarah kelam agresi dan pendudukan belum berhenti memicu kekacauan di Timur Tengah.

"Rezim Zionis dilahirkan melalui teror, dan sejak itu membunuh ribuan orang dari orang #Palestin biasa hingga tokoh-tokoh Arab terkemuka dan ilmuwan Iran," kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran di akun Twitternya.

"Rezim teroris di alam, Israel masih terus menebar benih kekacauan di wilayah kami," sambungnya.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya Hari Quds Internasional, warisan almarhum pendiri Republik Islam, Imam Khomeini, yang ditandai setiap tahun pada Jumat terakhir bulan puasa Ramadan dalam solidaritas dengan bangsa Palestina yang tertindas.

"Rezim Zionis memiliki sejarah agresi, program WMD rahasia (senjata pemusnah massal), pekerjaan & melanggar hukum. Hari Quds merupakan pengingat bagi dunia Muslim bahwa pendudukan rezim Israel & tindakan agresifnya menjadi faktor mendasar konflik di wilayah kami," katanya.

Setiap tahun pada Hari Quds Internasional, jutaan Muslim mengadakan aksi unjuk rasa di seluruh dunia untuk mengulangi seruan mereka untuk pembebasan Palestina dan mengecam kekejaman rezim Tel Aviv terhadap rakyat Palestina.

Tahun ini, demonstrasi jalanan dibatalkan di Iran karena pandemi virus corona dan digantikan oleh acara daring. Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei juga diperkirakan akan menyampaikan pidato pada kesempatan itu.

Selain itu pada Rabu (20/5), Majelis Ahli Iran mengeluarkan pernyataan untuk memperingati Hari Quds, menggambarkan kesempatan itu sebagai sebuah panggung untuk menampilkan kekuatan umat Islam untuk mendukung dunia yang tertindas, terutama Palestina.

Pernyataan itu menggambarkan peristiwa itu sebagai hari yang dijanjikan atas kematian Amerika dan kejatuhan rezim yang menduduki Quds, yang tidak diragukan lagi akan terwujud melalui perlawanan dunia Muslim.

Badan itu juga meminta pemerintah Muslim untuk bergabung melawan kebijakan normalisasi rezim Tel Aviv, bersatu di belakang negara Palestina yang berani dalam perjuangan anti-pendudukan mereka, dan membantu menghapus "tumor kanker" Israel dari jantung kota dunia Islam.

Juga memperingatkan rezim Israel untuk tidak senang dengan pembatalan demonstrasi Hari Quds tahun ini karena pandemi coronavirus, mendesak negara-negara Muslim, terutama Iran, untuk menandai acara tersebut dengan cara lain lebih kuat dari sebelumnya. (Press TV)

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2