Eropa jadi target Nuklir Rusia

Rabu, 20/05/2020 06:34 WIB

Moskow, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, pengerahan kembali senjata nuklir Amerika Serikat (AS) dari Jerman ke Polandia akan menjadi pelanggaran langsung perjanjian Rusia-NATO.

Demikian kata Lavrov pada saat konferensi pers diadakan setelah pertemuan Dewan Negara-negara Laut Baltik, yang diadakan melalui konferensi video pada Selasa (19/5).

Dinukil dari Sputnik, Lavrov menekankan bahwa penempatan kembali senjata AS ke Polandia akan melanggar kesepakatan Rusia-NATO pada 1997.

"Ini akan menjadi pelanggaran langsung terhadap Undang-Undang Pendirian Hubungan Saling Antara Rusia dan NATO, di mana NATO berusaha  tidak menempatkan senjata nuklir di wilayah anggota baru Aliansi Atlantik Utara, baik pada saat itu atau di masa depan," kata Lavrov.

Ia juga menyatakan keraguannya bahwa mekanisme itu diterapkan secara praktis.

Pemerintah Rusia memperingatkan, keputusan provokatif beberapa negara Eropa Timur Rusia menjadi tuan rumah sistem strategis buatan AS, termasuk bagian dari sistem pertahanan rudal Ashis Ashore, akan membuat negara-negara itu menjadi target nuklir strategis Rusia.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova memperingatkan bahwa langkah AS  itu akan lebih lanjut merusak hubungan yang sudah tegang antara Rusia dan NATO dan akan meningkatkan ketegangan.

"Kami berharap Washington dan Warsawa mengakui sifat berbahaya dari pernyataan seperti itu, yang memperburuk periode hubungan yang sudah sulit antara Rusia dan NATO, dan mengancam dasar keamanan Eropa, melemah sebagai hasil dari langkah-langkah sepihak AS, pertama dan terutama melalui keluarnya mereka dari Perjanjian INF," katanya.

Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah (INF) antara AS dan Rusia  tahun lalu bubar setelah Washington keluar. INF telah melarang semua rudal darat dengan jangkauan hingga 5.500 kilometer.

Penarikan perjanjian itu terjadi setelah Washington menuduh Moskow diam-diam melanggarnya. Rusia, yang berulang kali menolak tuduhan itu, berhenti menerapkan INF setelah penarikan AS.

Zakharova juga mendesak Washington untuk mengembalikan hulu ledak nuklirnya dari Eropa Timur ke wilayah AS demi meningkatkan keamanan di benua itu. Menurtnya, Moskow telah mengambil langkah itu sejak lama, merujuk pada penarikan senjata nuklir Soviet dan Rusia 1990 dari Eropa Tengah dan Timur.

Komentar oleh Lavrov dan Zakharova datang tiga hari setelah Duta Besar AS untuk Polandia Georgette Mosbacher mengindikasikan bahwa AS mungkin akan menggunakan senjata atom di Jerman ke Polandia.

AS telah mengerahkan rudal di Eropa Timur dan dekat perbatasan barat Rusia, sebuah langkah provokatif yang berulang kali dikecam oleh Moskow. (Press TV)

TERKINI
Wenger Beri Resep ke Arteta Jelang Derbi London Utara Postecoglou Akui Spurs Sempat Panik Ditinggal Kane Narkoba, Selebgram Chandrika Chika Cs Dikirim ke Lido untuk Rehabilitasi 50 Musisi Akan Ramaikan Jakarta Street Jazz Festival 2024, Ada Tompi sampai Andien